
CEO Badan Pelaksana Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, menyatakan bahwa Danantara kini resmi mengelola 844 perusahaan yang tercatat dalam aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Sejak dilaunching langsung oleh Bapak Presiden pada 24 April 2025, alhamdulillah sejak 21 Maret seluruh BUMN yang berjumlah 844 ini sudah resmi menjadi bagian dari Danantara Indonesia," kata Rosan.
Danantara memiliki peran strategis dalam mengelola aset BUMN dengan nilai lebih dari 900 miliar dolar AS atau sekitar Rp15.169 Triliun.
Baca Juga: Presiden Prabowo Minta Danantara Tindak Lanjut Investasi Lotte Chemicals di Indonesia
Rosan menegaskan bahwa rampungnya seluruh BUMN menjadi bagian dari Danantara sesuai dengan arahan Presiden Prabowo, sebagai bentuk pembangunan ekonomi nasional yang tercermin dalam Pasal 33 UUD 1945, yang menekankan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi.
"Disusun atas asas kekeluargaan, bukan tersusun kita menyerahkan pada mekanisme pasar. Kita menghormati mekanisme pasar, oleh sebab itu kehadiran Danantara adalah sebuah bentuk konkret kehadiran pemerintah ke depan," imbuhnya.
Baca Juga: Prabowo Hadiri Townhall Meeting Danantara Bersama BUMN Sore Ini
Lebih lanjut, Rosan menekankan pentingnya karakter para pemimpin BUMN dalam menghadapi tantangan masa depan. Ia menegaskan bahwa para pemimpin BUMN harus menjunjung tinggi nilai integritas, transparansi, serta komitmen terhadap good governance.
Rosan juga menyampaikan bahwa BUMN harus menjadi kekuatan bersama bangsa untuk membangun kemandirian nasional.
"BUMN ini Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Nasional, semua lapisan dari dunia usaha koperasi bersama agar bangsa kita menjadi bangsa yang mandiri," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement