Emiten Telekomunikasi Jasnita (JAST) Catat Rugi Rp1,46 Miliar di Kuartal I 2025, Ini Pemicunya

PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) tampak mencatatkan kinerja yang kurang mengesankan sepanjang kuartal pertama 2025. Perusahaan di bidang telekomunikasi ini mencatat rugi bersih sebesar Rp1,46 miliar. Ini kontras dengan kinerja pada periode yang sama tahun lalu, ketika JAST masih mampu mencetak laba bersih Rp531,13 juta.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2025, pendapatan JAST sebenarnya tumbuh 7,25% menjadi Rp38,91 miliar dibandingkan Rp36,28 miliar di kuartal I 2024. Kontribusi terbesar berasal dari jasa interkoneksi dan internet sebesar Rp36,22 miliar, disusul jasa nonkoneksi Rp2,05 miliar, serta proyek telekomunikasi yang menyumbang Rp629,07 juta.

Baca Juga: Lewat CCTV Berbasis AI, Jasnita Telekomindo Dukung Program Smart City di Indonesia

Sayangnya, kenaikan pendapatan ini dibarengi dengan lonjakan beban. Beban pokok pendapatan naik dari Rp23,99 miliar menjadi Rp26,02 miliar, yang hanya mampu mendorong laba kotor sedikit lebih tinggi menjadi Rp12,88 miliar dari Rp12,28 miliar.

Namun tekanan utama berasal dari beban usaha yang membengkak menjadi Rp13,25 miliar, dari sebelumnya Rp11,22 miliar. Alhasil, laba usaha yang tahun lalu tercatat Rp1,06 miliar kini berubah menjadi rugi usaha sebesar Rp367,93 juta.

Dari sisi neraca, aset JAST per 31 Maret 2025 tercatat naik menjadi Rp159,33 miliar dibanding Rp148,54 miliar pada akhir 2024. Sementara liabilitas bengkak menjadi Rp70,55 miliar dari Rp61,91 miliar, dan ekuitas sedikit membaik ke angka Rp88,77 miliar dari sebelumnya Rp86,63 miliar.

Kinerja ini menunjukkan bahwa meski pendapatan meningkat, efisiensi biaya dan pengelolaan beban menjadi kunci penting bagi keberlanjutan laba JAST ke depan.