Gaspol! RGAS Gasak Pendapatan Rp122 M di Kuartal I-2025

PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) menunjukkan kinerja luar biasa di awal tahun 2025 dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp122 miliar pada kuartal I, melonjak lebih dari lima kali lipat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp20 miliar.

Presiden Direktur RGAS, Edy Nurhamid Amin, menyatakan bahwa lonjakan ini merupakan hasil dari pekerjaan yang telah diperoleh sebelumnya serta pembayaran signifikan yang diterima pada Januari 2025.

“Peningkatan pendapatan ini merupakan imbas dari pekerjaan yang telah diperoleh sebelumnya dan pembayaran yang diterima pada Januari 2025,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (8/5/2025).

Baca Juga: Penjualan Naik, Laba DGWG Tembus Rp25,89 Miliar di Q1-2025

Jika ditarik ke belakang, RGAS juga mencatatkan pertumbuhan tahunan yang konsisten. Pendapatan tahun 2024 tercatat sebesar Rp72,5 miliar, naik 12,5% dari Rp64,4 miliar pada 2023.

Menghadapi sisa tahun 2025, RGAS mengubah haluan strategi. Edy menegaskan bahwa perusahaan akan lebih fokus pada proyek-proyek inti seperti jaringan gas rumah tangga, sistem pengukur dan pengatur gas (metering & regulating system), serta konverter kit, ketimbang mengejar proyek besar berisiko tinggi. “Strateginya, mungkin kalau dari sisi revenue sudah tercapai, kita fokus pekerjaan yang jadi core competency RGAS dibanding harus proyek besar,” tuturnya.

Baca Juga: Laba Bersih Melejit Ribuan Persen, Emtek (EMTK) Panen Cuan Rp3,6 Triliun di Kuartal I 2025

RGAS juga akan lebih selektif dalam mengambil pekerjaan dan akan fokus pada area yang memberikan margin lebih baik. “Program pemerintah seperti jaringan gas rumah tangga yang tahun lalu tidak diadakan, diharapkan tahun ini akan diadakan oleh pemerintah maupun PGN,” jelas Edy. Ia juga menyampaikan harapan agar RGAS bisa kembali menjadi pemasok langsung program konverter kit seperti pada 2024.

Edy menegaskan bahwa target perusahaan tahun ini adalah menggandakan pendapatan menjadi Rp150 miliar dan mencetak profit yang lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, RGAS tetap optimistis di tengah tantangan, terutama karena mengandalkan produk-produk yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi.