- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Pupuk Indonesia Kantongi Laba Rp8,89 Triliun di 2024, Melonjak Nyaris 40%

PT Pupuk Indonesia (Persero) Tbk (PIHC) menorehkan kinerja cemerlang sepanjang tahun 2024. Perusahaan pelat merah ini mencatat laba bersih sebesar Rp8,89 triliun sepanjang tahun 2024, dimana laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp8,66 triliun, melonjak 39,80% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp6,20 triliun. Kenaikan ini juga mendorong laba per saham dasar menjadi Rp346,756 dari sebelumnya Rp248,031.
Dalam laporan keuangan tahunan yang dirilis Rabu (14/5), PIHC melaporkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp81,61 triliun, sedikit meningkat 3,04% dibanding Rp79,20 triliun pada 2023.
Pendapatan tersebut berasal dari berbagai sumber, yakni penjualan produk yang mencapai Rp44,20 triliun, penggantian biaya subsidi dari pemerintah sebesar Rp33,32 triliun, dan pendapatan jasa sebesar Rp4,08 triliun.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Catat Penyaluran Pupuk Subsidi Tembus 1,7 Juta Ton di Kuartal I 2025
Namun, jika dirinci lebih lanjut, penjualan produk justru mengalami sedikit penurunan dari sebelumnya Rp44,22 triliun. Sebaliknya, pendapatan dari subsidi pemerintah dan jasa menunjukkan peningkatan signifikan, masing-masing dari Rp32,51 triliun dan Rp2,47 triliun.
Sementara itu, beban pokok pendapatan PIHC tercatat sebesar Rp65,59 triliun, naik dari Rp63,30 triliun pada tahun sebelumnya. Laba kotor yang diperoleh mencapai Rp16,02 triliun, sedikit lebih tinggi dari Rp15,90 triliun pada 2023.
Baca Juga: Sidak Pupuk Indonesia, Mentan Amran Minta Distribusi Pupuk Harus Ngebut
Beban penjualan tercatat sebesar Rp1,03 triliun, dan beban umum serta administrasi sebesar Rp5,97 triliun. Perusahaan juga membukukan pendapatan lain-lain senilai Rp3,67 triliun, sehingga laba operasi terkerek ke angka Rp12,69 triliun dari sebelumnya Rp9,75 triliun.
Dari sisi neraca keuangan per 31 Desember 2024, total aset PIHC tercatat Rp139,29 triliun, sedikit turun dari Rp142,99 triliun di akhir 2023. Sementara itu, ekuitas perusahaan meningkat menjadi Rp99,36 triliun dari Rp91,96 triliun dan liabilitas berhasil ditekan dari Rp51,03 triliun menjadi Rp39,93 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement