Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Manfaatkan Perdamaian Dagang Trump dan Xi Jinping, Tesla Geber Impor Barang dari China

Manfaatkan Perdamaian Dagang Trump dan Xi Jinping, Tesla Geber Impor Barang dari China Kredit Foto: Instagram/Elon Musk
Warta Ekonomi, Jakarta -

Elon Musk akan kembali mengebber impor komponen Tesla Inc. dari China ke Amerika Serikat untuk produksi kendaraan Cybercab dan truk Semi mulai akhir Mei 2025.

Langkah ini menyusul tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan China, sebagaimana dilaporkan dan dikonfirmasi oleh sumber yang mengetahui langsung rencana tersebut, dikutip dariĀ Reuters, Kamis (15/5/2025).

Keputusan ini menjadi bukti konkret deeskalasi perang dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia, yang dipicu oleh pertemuan bilateral di Jenewa akhir pekan lalu. Tesla sebelumnya menghentikan pengiriman komponen dari China setelah Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor barang dari China menjadi 145 persen. Kebijakan itu sempat mengganggu rencana Tesla dalam memulai produksi massal dua model yang sangat dinantikan pasar.

Baca Juga: Elon Musk Akan Siarkan Secara Live Roket Starship

Namun, dalam kesepakatan dagang terbaru yang diumumkan Senin lalu, Washington dan Beijing menyatakan sepakat mencabut sebagian besar tarif serta tindakan balasan lain. Meski demikian, sumber tersebut menekankan bahwa situasi masih bisa berubah sewaktu-waktu mengingat sifat kebijakan dagang pemerintahan Trump yang tidak dapat diprediksi. Identitas sumber dirahasiakan karena sensitivitas isu ini.

Tesla belum memberikan pernyataan resmi terkait laporan ini. Perusahaan menargetkan uji coba produksi Cybercab dan Semi dimulai Oktober 2025, dengan produksi massal direncanakan pada 2026. Cybercab akan diproduksi di Texas, sementara truk Semi akan dirakit di Nevada.

Baca Juga: Penjualan Remuk, Elon Musk Dikabarkan Tengah Dikudeta dari Tesla

Tesla sebelumnya telah mengajukan izin kepada pemerintah negara bagian untuk mengoperasikan layanan robotaximenggunakan armada Cybercab tanpa setir dan pedal kendali. Konsep kendaraan ini pertama kali diluncurkan pada Oktober tahun lalu dengan harga jual di bawah US$30.000 dan rencana produksi pada 2026. Perusahaan juga berencana meningkatkan produksi truk Semi guna mempercepat pengiriman unit kepada pelanggan besar, termasuk PepsiCo.

Kebijakan tarif tinggi Presiden Trump, yang dimaksudkan untuk memperkuat manufaktur domestik, justru memukul Tesla dan CEO Elon Musk. Musk, meskipun dikenal sebagai pendukung Trump, secara terbuka menolak proteksionisme dan mendukung perdagangan bebas.

Dalam earnings call kuartal pertama bulan lalu, Musk menyampaikan bahwa dirinya telah meminta Presiden untuk menurunkan tarif. Namun, ia mengakui bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan pemerintah. Kepala keuangan Tesla, Vaibhav Taneja, turut menyoroti bahwa kebijakan tarif menghambat investasi modal karena Tesla masih perlu mengimpor peralatan dari luar negeri, terutama dari China, untuk memperluas kapasitas produksi dalam negeri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: