Perjalanan BRI Menuju Sentralisasi Data Bersama Cloudera, Mengubah Data Siloed Menjadi Insight

Sebagai Bank BUMN terkemuka, Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah menempatkan dirinya sebagai pemimpin dalam inklusi keuangan, melayani jutaan nasabah di seluruh Indonesia hingga ke pelosok desa. Didukung teknologi mutakhir Cloudera, BRI telah mentransformasi operasionalnya dan menumbuhkan budaya kolaborasi, inovasi, dan pembuatan keputusan yang berdasarkan data yang relevan.
Dengan memanfaatkan solusi Cloudera, BRI telah membangun infrastruktur data yang scalable. Langkah ini telah memberdayakan karyawannya untuk membuat keputusan berdasarkan data dengan lebih cepat, mendorong inklusi keuangan dan efisiensi operasional.
“Perjalanan kami dengan Cloudera memberikan perubahan besar. Keahlian dan teknologi Cloudera memberdayakan kami untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada pada masa kini, sekaligus mengembangkan kemampuan yang membentuk masa depan yang ditentukan oleh inovasi, inklusi dan kesuksesan,” kata Awonggo Purwisono, Head of Enterprise Data Platform Department, Enterprise Data Management Division, BRI.
Dengan dukungan solusi Cloudera, BRI memberdayakan lebih dari 20.000 karyawan untuk mengakses dan menganalisis data secara mandiri, menumbuhkan budaya membuat keputusan berdasarkan data di seluruh organisasi.
Memangkas waktu untuk menyelesaikan tugas dari 5-10 hari menjadi 1 hari saja, menghasilkan pengurangan biaya sebesar 75%.
Dan meningkatkan engagement nasabah dan tingkat persetujuan produk sebesar 30% melalui model AI/ML yang dikembangkan di Cloudera AI.
Menghilangkan Silo pada Data untuk Memungkinkan Kolaborasi
Bank Rakyat Indonesia (BRI) menghadapi tantangan yang semakin besar dalam mengelola pertumbuhan data yang semakin besar akibat kegiatan operasional perusahaan di berbagai sektor. Terjadinya pandemi global telah menyoroti terjadinya inefisiensi akibat sistem data yang mengalami silo, di mana kegiatan analisis hanya terbatas di tim IT. Keterbatasan ini menghambat kemampuan BRI untuk merespons permintaan pasar dan membuat keputusan penting dengan cepat.
Melihat adanya urgensi untuk melakukan perubahan, BRI mencari infrastruktur yang scalable dan kolaboratif untuk mengintegrasikan datanya, mendemokratisasi akses bagi seluruh organisasi dan membuka sepenuhnya potensi analisis tingkat lanjut. Targetnya adalah menyederhanakan operasional, meningkatkan efisiensi biaya dan melengkapi karyawan dengan tools dan pelatihan agar mampu memanfaatkan data secara efektif.
“Teknologi Cloudera membantu memberdayakan semua karyawan kami untuk terlibat dengan analisis data,” kata Awonggo Purwisono, Head of Enterprise Data Platform Department, Enterprise Data Management Division, BRI. “Dengan kemampuan data science dan AI dari Cloudera, kami telah menumbuhkan lingkungan kolaboratif dimana pembuatan keputusan berdasarkan data bisa diakses semua orang, yang secara mendasar mengubah proses kerja kami.”
Memperluas Akses ke Data dengan Tool Layanan Mandiri dan AI/ML Tingkat Lanjut
BRI meluncurkan program Padepokan Data (DOJO Data), menciptakan komunitas “Pendekar Data” (Data Warriors) yang dilatih memanfaatkan data untuk analisis dasar dan lanjutan dan tools AI/ML. Inisiatif ini didukung oleh teknologi Cloudera yang menyediakan fondasi untuk proyek data khusus dan engagement organisasi yang lebih luas dengan pengambilan keputusan berdasarkan data.
Cloudera memainkan peran penting dalam menyediakan akses data yang mulus bagi para Pendekar Data. Kemampuan pemrosesan datanya yang scalable memungkinkan pemrosesan, virtualisasi, dan penyajian insight yang efisien dari kumpulan data yang besar. Terlebih lagi, Cloudera AI dan Cloudera Operational Database, didukung oleh Apache HBase, membantu para Pendekar Data untuk mengembangkan dan memanfaatkan model AI/ML yang telah disesuaikan dengan kebutuhan operasional tertentu.
Satu contoh nyata adalah model Personalized Product Recommendation, yang menganalisis pola perilaku nasabah untuk memprediksi kebutuhan dan menawarkan solusi yang personal. Dikembangkan menggunakan Cloudera AI, model ini terintegrasi dengan aplikasi inti BRI: BRIMO (superapp untuk nasabah) dan BRISPOT (superapp untuk account manager pinjaman), meningkatkan engagement nasabah dan inovasi layanan.
Platform Cloudera telah memperluas akses data melebihi Pendekar Data, memberdayakan lebih dari 7.000 karyawan untuk membuat query, memvisualisasikan, dan menganalisis data secara mandiri. Tools Cloudera yang intuitif mengurangi ketergantungan pada tim IT, mempercepat pembuatan insight dan mengoptimalkan operasional, menanamkan budaya untuk membuat keputusan berdasarkan data di bank itu.
Memungkinkan Pembuatan Keputusan Berdasarkan Data dan Solusi Berpusat pada Nasabah
Solusi Cloudera telah mendorong dampak yang transformatif di BRI. Tugas-tugas yang dulunya menghabiskan waktu 5-10 hari kini bisa diselesaikan hanya dalam satu hari, menghemat 75% biaya yang terkait dengan permintaan data ad hoc.
Pengadopsian Cloudera AI telah membantu mengembangkan model AI/ML yang sangat meningkatkan kepuasan nasabah, seperti mendorong tingkat persetujuan produk melalui rekomendasi yang dirancang khusus untuk mereka. Transformasi ini telah menyederhanakan operasional, mendorong pembuatan keputusan berdasarkan data dan meningkatkan solusi yang berpusat pada nasabah.
Di masa yang akan datang, BRI berencana untuk lebih jauh memanfaatkan Cloudera untuk mengembangkan “Hi Bravo!”, model AI Retrieval-Augmented Generative (RAG). Mentor virtual ini dirancang untuk memandu tim non-teknis membaca dan merangkum insight dari laporan keuangan dan data performa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sufri Yuliardi
Advertisement