Tokio Marine Indonesia Catat Laba Bersih Naik 22,2% di Tengah Lesunya Industri Otomotif

PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) menunjukkan ketahanan kinerja keuangan yang solid sepanjang 2024, meskipun sektor otomotif nasional mengalami perlambatan.

Presiden Direktur TMI, Sancoyo Setiabudi, mengungkapkan bahwa perusahaan membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 22,2% dengan tingkat Risk-Based Capital (RBC) mencapai 363%, jauh di atas batas minimum yang ditetapkan OJK.

“Pendapatan premi kami memang hanya tumbuh 3,1% menjadi Rp2,3 triliun. Namun, secara fundamental, kondisi keuangan kami tetap sangat sehat,” kata Sancoyo dalam acara perayaan ulang tahun ke-50 Tokio Marine di Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Baca Juga: 70% Laba Tokio Marine Bukan dari Jepang Lagi

Ia menjelaskan bahwa perlambatan pertumbuhan premi disebabkan oleh tren penurunan penjualan kendaraan bermotor baru di Indonesia sejak awal 2024. Namun, strategi efisiensi dan diversifikasi risiko TMI berhasil mempertahankan profitabilitas perusahaan.

Selain pertumbuhan laba, pendapatan dari tenaga kerja (kemungkinan maksudnya adalah premi berbasis karyawan atau payroll group insurance) juga meningkat signifikan sebesar 22,2% menjadi Rp297 miliar.

Baca Juga: Meski Market Lesu, Asuransi Astra Justru Bidik Pertumbuhan Pangsa Pasar

“Meski tantangan datang dari luar, kami tetap menjaga profit dan kinerja operasional. Ini mencerminkan fundamental kami yang kuat,” tegasnya.

TMI optimistis mempertahankan kinerja positif ke depan, seiring upaya diversifikasi lini bisnis dan penguatan teknologi digital untuk mendukung layanan yang lebih efisien.