Goda Lewat Sektor Energi, Prancis Minta Trump Perpanjangan Batas Waktu Negosiasi Tarif AS
Kredit Foto: Reuters/Benoit Tessier
Prancis menyerukan agar batas waktu pembicaraan perdagangan diperpanjang dari 9 Juli 2025. Hal ini termasuk untuk negosiasi antara Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Menteri Keuangan Prancis, Eric Lombard, menyerukan agar batas waktu pembicaraan perdagangan diperpanjang, demi memastikan kesepakatan yang lebih menguntungkan bagi kedua pihak, termasuk sosok dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Baca Juga: Sibuk Nyerang Iran dan Gaza, Stan Perusahaan Israel Ditutup Prancis di Paris Airshow
“Saya pikir kita akan mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat,” ujar Lombard, dilansir dari Reuters, Senin (30/6).
“Mengenai tenggat waktu, keinginan saya adalah untuk menunda lagi. Saya lebih memilih kesepakatan yang baik daripada kesepakatan buruk pada 9 Juli,” tambahnya.
Baca Juga: Tarif Listrik di Batam Naik Mulai 1 Juli 2025, Tapi Khusus Golongan Ini
Lombard juga menyatakan bahwa sektor energi dapat menjadi bagian dari paket perdagangan tersebut, dengan pihaknya berpotensi meningkatkan impor gas alam dari Amerika Serikat.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent juga menyampaikan bahwa batas waktu bagi negara-negara yang bernegosiasi dengan itikad baik dapat diperpanjang, membuka peluang bagi kelanjutan dialog antara dua kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca Juga: Paper Bag Biodegradable dari Pulp Tandan Kosong Kelapa Sawit Jadi Inovasi Ramah Lingkungan
Baca Juga: Memanfaatkan Biodiesel Konsentrasi Tinggi pada Sektor Maritim
Hingga kini, kemajuan dalam negosiasi antara Uni Eropa dan Amerika Serikat masih belum jelas, dan kedua belah pihak belum memberikan rincian konkret terkait poin-poin kesepakatan yang sedang dibahas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement