Dituding Beri Gratifikasi ke Komisioner BAZNAS DKI, Bank Jakarta Buka Suara

Bank Jakarta buka suara terkait tuduhan adanya dugaan pemberian gratifikasi oleh pihaknya kepada para komisioner BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta berdasarkan pemberitaan di salah satu media daring.

Bank Jakarta menyayangkan pemberitaan yang tidak akurat, tidak berimbang, dan berpotensi menyesatkan publik. Pemberitaan tersebut tidak mencerminkan prinsip jurnalisme yang bertanggung jawab karena memuat informasi sepihak tanpa konfirmasi atau tanggapan resmi dari Bank Jakarta. 

Baca Juga: Bank bjb Bantu Tingkatkan Capaian Program 3 Juta Rumah

"Kami menilai informasi tersebut merupakan berita bohong (hoaks) yang dapat merusak reputasi lembaga dan kepercayaan publik," tulis Bank Jakarta dalam siaran pers, dikutip Selasa (15/7).

Lebih lanjut, pihaknya tidak pernah memberikan lima unit kendaraan kepada individu komisioner BAZNAS DKI Jakarta sebagaimana diberitakan. Segala bentuk kerja sama yang dijalankan oleh Bank Jakarta, termasuk dengan institusi mitra, dilakukan berdasarkan prinsip tata kelola yang baik dan tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bank Jakarta juga senantiasa berkomitmen terhadap prinsip integritas dan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance) dengan mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan, termasuk pencegahan terhadap praktik suap, gratifikasi, dan korupsi, serta menerapkan prinsip-prinsip perbankan syariah dalam seluruh kegiatan usaha.

"Bank Jakarta akan mengambil langkah yang diperlukan untuk menjaga nama baik institusi dan sedang mempertimbangkan upaya hukum terhadap penyebaran informasi yang tidak benar ini," tulisnya.

Bank yang sebelumnya bernama Bank DKI itu pun mengajak seluruh pihak untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan berdasarkan informasi yang belum terverifikasi, dan tetap menjaga objektivitas dalam menilai suatu pemberitaan.