Prabowo Bakal Temui Donald Trump, Siap Lobi Ulang Tarif 19%

Presiden RI Prabowo Subianto akan melanjutkan negosiasi perdagangan dengan Presiden AS Donald Trump, menyusul kesepakatan tarif impor 19% atas produk Indonesia. 

Prabowo mengungkapkan  rencana kunjungan ke Amerika Serikat pada September atau Oktober 2025.
“Iya, kita terus akan namanya hubungan dagang itu terus-menerus kita negosiasi ya. Beliau katakan mungkin sekitar September, Oktober,” ujar Prabowo di Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Ia menegaskan  negosiasi dilakukan guna melindungi kepentingan nasional, khususnya para pekerja dan sektor industri strategis.

Baca Juga: Borong 55 Pesawat Boeing, Prabowo Ungkap Rencana Besarnya untuk Garuda Indonesia

"Semua sudah kita hitung, yang penting bagi saya adalah rakyat saya, saya harus lindungi pekerja-pekerja kita," ujar Prabowo dalam pernyataan pers di Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Pemerintah Indonesia sebelumnya menyetujui tarif impor baru sebesar 19% dari AS, turun dari angka awal 32%, hasil dari pembicaraan langsung antara kedua kepala negara.

Baca Juga: AS Akhirnya Patok Tarif 19%, Prabowo Ungkap Negosiasi Alot dengan Trump

Sebagai imbal balik, Indonesia memberikan akses penuh bagi produk AS dan menyepakati pembelian energi serta komoditas pertanian dalam jumlah besar, termasuk 50 unit pesawat Boeing.

Meski demikian, Prabowo menyatakan bahwa posisi Indonesia tetap tegas dalam menjaga keseimbangan kepentingan. “Kalau puas ya 0%,” ujarnya menanggapi pertanyaan soal kepuasan terhadap tarif yang telah disepakati.

Dalam pernyataan terpisah, Trump menyebut kesepakatan ini sebagai pencapaian besar, dengan akses penuh pertama kalinya bagi produk AS ke pasar Indonesia. Pemerintah AS menyatakan bahwa ekspor ke Indonesia akan mencakup energi senilai US$15 miliar dan produk pertanian senilai US$4,5 miliar.

Pemerintah Indonesia menilai kesepakatan ini sebagai langkah strategis untuk menjaga kestabilan ekonomi dalam negeri, memperkuat diplomasi dagang, dan menjamin kelancaran pasokan komoditas strategis seperti BBM, gas, dan pangan.