Ahmad Sahroni: Saya Tantang Kapolres Wujudkan Priok yang Bebas Premanisme!

Unit Reskrim Polsek Tanjung Priok Jakarta Utara mendalami kasus tawuran antar geng yang menyebabkan satu orang berinisial MZ mengalami luka berat dan dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu (19/7).

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok Polres Metro Jakarta Utara AKP Handam Samudro menyebut pihaknya telah menangkap enam tersangka.

Mereka adalah FAH (17), NAW (16), ANF (17), MNR (16), DA (17), ARP (15). Setelah dilakukan pengembangan, ternyata korban juga merupakan pelaku tawuran antargeng di lokasi.

Menanggapi kejadian tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni pun langsung menantang Kapolres Jakarta Utara untuk mewujudkan wilayah Tanjung Priok dan sekitarnya, menjadi daerah bebas kekerasan dan tawuran.

"Saya tantang Pak Kapolres Jakut dan jajaran untuk wujudkan Tanjung Priok sebagai wilayah bebas premanisme dan tawuran," kata Sahroni dalam keterangannya, Kamis (24 Juli 2025).

Politikus Partai NasDem ini menilai kejadian ini sudah tidak lagi bisa dianggap sebagai pelanggaran hukum semata. Tapi menormalisasi budaya kekerasan juga bisa merusak generasi muda.

"Jangan terus dibiarkan, karena ini bukan sekadar pelanggaran hukum, tapi juga pembiaran terhadap budaya kekerasan yang merusak masa depan generasi muda. Wilayah ini butuh pendekatan ekstra, bukan penanganan standar. Karena budaya tawuran ini sudah terlalu mengakar kuat di beberapa wilayah Tanjung Priok," pungkasnya.

Sahroni juga mendorong Polres Jakut menggandeng tokoh masyarakat sekitar guna melakukan pembinaan terhadap aktivitas kepemudaan di wilayahnya masing-masing.

"Ini bukan lagi soal satu-dua kejadian, tapi sudah merusak citra wilayah dan menciptakan rasa tidak aman yang terus-menerus. Maka kepolisian juga jangan bekerja sendiri. Libatkan tokoh masyarakat, RT/RW, dan pemuda setempat untuk ikut memantau dan membina aktivitas anak-anak muda di wilayahnya. Kalau tidak dilibatkan, sulit untuk membangun ketahanan sosial dari level paling bawah,” demikian Sahroni.