Dana Modal Ventura Mengalir Deras, Tembus Rp16,35 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan total pembiayaan industri modal ventura di Indonesia mencapai Rp16,35 triliun per Mei 2025. Capaian ini mencerminkan tren pertumbuhan positif sektor pembiayaan non-bank, di tengah dinamika perekonomian nasional.

Ia menyebut tren positif ini berpotensi berlanjut hingga akhir tahun. “Pembiayaan modal ventura diperkirakan dapat tetap tumbuh positif pada tahun 2025, seiring dengan penguatan regulasi dan meningkatnya minat investor terhadap sektor riil dan usaha produktif,” ujar Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro (LKM), dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, dalam keterangan tertulis, Senin (28/7/2025).

Baca Juga: Risiko Gagal Bayar Membengkak, OJK Bidik Akseleran dan KoinP2P

Berdasarkan data OJK, sektor perdagangan menjadi penerima pembiayaan terbesar dengan nilai mencapai Rp7,94 triliun atau tumbuh 17,10% secara tahunan (year-on-year/yoy). Sektor informasi dan komunikasi mencatat lonjakan signifikan, naik 154,08% yoy menjadi Rp2,40 triliun.

Di sisi lain, pembiayaan untuk sektor penyewaan mengalami kontraksi 6,65% yoy dengan total Rp2,06 triliun. Sektor keuangan mencatat penurunan tajam sebesar 54,54% yoy menjadi Rp1,11 triliun.

Baca Juga: Lindungi Lender dan Borrower, OJK Bakal Wajibkan Pindar Pakai Agunan dan Asuransi

Sementara itu, sektor aktivitas rumah tangga sebagai pemberi kerja mencatat pembiayaan sebesar Rp760 miliar, tumbuh 47,08% yoy.

OJK mencermati tren kenaikan di sektor produktif menunjukkan adanya kepercayaan investor yang semakin kuat terhadap potensi ekonomi domestik, terutama dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).