Microsoft dan Apple Jadi Sorotan, Wall Street Melemah Jelang Keputusan The Fed

Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) ditutup melemah pada perdagangan di Selasa (30/7). Hal ini menyusul laporan keuangan perusahaan yang beragam dan menjelang keputusan kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed).

Dilansir dari Reuters, Rabu (30/7), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah indeks utama dalam Bursa Amerika Serikat:

• Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA): turun 0,46% ke 44.632,99.
• S&P 500 (SPX): melemah 0,30% ke 6.370,86.
• Nasdaq Composite (IXIC): turun 0,38% ke 21.098,29.

Analis menilai pelaku pasar bersikap hati-hati menjelang rilis laporan keuangan dari sejumlah perusahaan teknologi besar seperti Microsoft, Meta, Apple, dan Amazon.

“Laporan keuangan sejauh ini cukup campuran. Data ekonomi juga tidak cukup kuat untuk mengubah ekspektasi terhadap The Fed,” kata Senior Portfolio Strategist Ingalls & Snyder, Tim Ghriskey.

Sejauh ini, lebih dari 100 perusahaan telah melaporkan kinerja keuangannya dan mencatatkan hasil 6,4% di atas proyeksi analis.

Di sisi makroekonomi, indeks keyakinan konsumen pada bulan ini tercatat naik menjadi 97,2. Namun, data lowongan kerja dan perekrutan pada bulan lalu menunjukkan penurunan, mengindikasikan perlambatan aktivitas pasar tenaga kerja.

Data ketenagakerjaan ini merupakan bagian dari rangkaian indikator pasar tenaga kerja yang akan berpuncak pada laporan resmi non-farm payrolls yang akan segera dirilis di AAmerika Serikat (AS).

Pasar secara luas memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga acuan pada level saat ini. Namun, Ketua The Fed Jerome Powell akan menjadi sorotan untuk mencari petunjuk arah kebijakan moneter ke depan, termasuk kemungkinan pemangkasan suku bunga.

Baca Juga: Bursa Eropa Menguat, Pasar Saham Optimis Menyusul Redanya Kekhawatiran Perang Dagang

Adapun Amerika Serikat dan China telah menyelesaikan hari kedua pembahasan negosiasi tarif menyatakan bahwa hasil pertemuan terbilang sangat baik, menandakan adanya potensi meredanya ketegangan perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.