Keterbatasan Percepatan Adopsi AI, 80 Juta Penduduk Indonesia Belum Miliki Akses Internet

Ketimpangan akses dan literasi digital masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia dalam mengadopsi AI untuk pekerjaan karena pengguna AI didominasi oleh kelompok usia muda.

Sementara itu, masyarakat dengan pendidikan rendah serta warga yang tinggal di pedesaan memiliki kemungkinan lebih kecil menjadi pengguna AI aktif.

Data dari INDEF menyebut sekitar 80 juta penduduk Indonesia belum memiliki akses internet dengan tingkat literasi digital Indonesia termasuk yang terendah di Asia Tenggara.

Berikutnya, sebanyak 95,6 persen pekerja di Indonesia tidak berisiko mengalami automasi, menandakan bahwa AI lebih bersifat sebagai pelengkap daripada pengganti tenaga kerja sehingga keterampilan manusia tetap krusial dan tidak tergantikan.

Hanya 4,4 persen pekerja yang berpotensi tergantikan, terutama di bidang administratif. Temuan ini menyoroti pentingnya pendidikan dan pelatihan dalam menghadapi transformasi digital.

Selain itu, mayoritas pekerja Indonesia menunjukkan minat tinggi untuk beradaptasi dengan teknologi: 90 persen ingin memahami cara kerja AI, 88 persen ingin mengetahui penerapan praktisnya, dan 89 persen ingin tahu cara menyusun prompt secara optimal.

Sebagai kesimpulan, Indonesia memiliki potensi jangka panjang yang besar dalam pemanfaatan AI, didukung oleh populasi yang dinamis dan optimis.

Namun, untuk mengoptimalkan potensi tersebut, pemerintah dan pemangku kepentingan perlu mengatasi kesenjangan digital, memperkuat literasi digital dasar dan keterampilan teknologi lanjutan, serta membangun infrastruktur dan konektivitas yang merata di seluruh wilayah Indonesia.