MIND ID Klaim Berhasil Kurangi Emisi Karbon 838 Ribu Ton

Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, mencatat berhasil menekan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 838 ribu ton CO₂ ekuivalen (ktCO₂e) sepanjang 2022 hingga 2024. Capaian ini melebihi target kumulatif perusahaan yang sebesar 711 ktCO₂e, sekaligus mempertegas komitmen MIND ID dalam mengintegrasikan strategi dekarbonisasi ke dalam aktivitas operasional.

Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, mengatakan perseroan terus mendorong berbagai program pengurangan emisi di seluruh lini bisnisnya demi menjaga kualitas udara, air, dan lingkungan sekitar daerah operasi.

“Kami berupaya memastikan agar operasional grup MIND ID juga diupayakan untuk mampu memberi kontribusi yang maksimal dalam meningkatkan kualitas lingkungan,” ujar Pria dalam keterangan tertulis, Kamis (31/7/2025).

Baca Juga: Soal Negosiasi Dagang RI-AS, MIND ID Pastikan Mineral Kritis Tak Diekspor Mentah

Pria mengatakan, salah satu program unggulan dekarbonisasi yang dijalankan adalah konversi bahan bakar di fasilitas baking plant milik PT INALUM di Kuala Tanjung. Peralihan dari High-Speed Diesel (HSD) ke Liquefied Natural Gas (LNG) terbukti mampu menurunkan emisi karbon hingga 3.700 tCO₂e per tahun.

Sementara itu, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengimplementasikan elektrifikasi alat berat coal handling seperti Bucket Wheel Excavator (BWE) untuk menggantikan dump truck berbahan bakar solar di Tanjung Enim. Langkah ini berhasil menekan emisi sebesar 5.200 tCO₂e per tahun.

PTBA juga mengoptimalkan metode co-firing dengan memanfaatkan biomassa cangkang kelapa sawit serta instalasi panel surya (PV) 2x10 kWp di area pascatambang, yang secara total menurunkan emisi karbon sebesar 584 tCO₂e per tahun.

Baca Juga: MIND ID Targetkan Produksi Aluminium 900 Ribu Ton per Tahun pada 2029

Selain itu, Pria menambahkan bahwa MIND ID juga menerapkan prinsip operational excellence dalam kegiatan pertambangan dan pengolahan mineral.

Hal ini ditunjukkan melalui penurunan intensitas emisi dari 0,030 ton CO₂eq per Rp juta pendapatan pada 2023 menjadi 0,024 ton CO₂eq per Rp juta pendapatan pada 2024.

"Kami menyadari bahwa setiap aktivitas operasional kami memiliki emisi. Maka dari itu kami berupaya agar emisi itu dapat terus ditekan, sebagai bentuk tanggung jawab dan upaya kami dalam menjaga Bumi Pertiwi," tutup Pria.