Industri Pembiayaan Tumbuh 1,96%, Investasi Jadi Penopang Utama

Industri pembiayaan nasional mencatat pertumbuhan moderat pada paruh pertama 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, outstanding pembiayaan perusahaan pembiayaan mencapai Rp501,83 triliun per Juni 2025, tumbuh 1,96 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), didorong oleh peningkatan pembiayaan investasi.

“Pembiayaan perusahaan pembiayaan tumbuh 1,96 persen year-on-year pada Juni 2025 menjadi Rp501,83 triliun, terutama didukung oleh pembiayaan investasi yang tumbuh 8,16 persen year-on-year,” ujar Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, dalam keterangannya, Senin (4/8/2025).

Baca Juga: Stabilitas Keuangan Terjaga, OJK Sambut Optimisme Dagang RI-AS

Meski tumbuh terbatas, Agusman memastikan profil risiko industri tetap dalam batas aman. Rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross tercatat 2,55 persen, sementara NPF net sebesar 0,88 persen. Sementara itu, gearing ratio perusahaan pembiayaan tercatat 2,24 kali, jauh di bawah ambang batas maksimum 10 kali.

OJK juga mencatat pembiayaan oleh perusahaan modal ventura tumbuh 0,84 persen yoy, dengan total nilai pembiayaan mencapai Rp16,35 triliun pada Juni 2025.

“Data ini menunjukkan bahwa industri pembiayaan dan modal ventura tetap resilien di tengah dinamika ekonomi, didukung prinsip kehati-hatian dan pengawasan ketat,” tutup Agusman.