Yayasan BUMN Apresiasi Inovasi Sosial, Hadirkan Solusi Berkelanjutan
Kredit Foto: Yayasan BUMN
Yayasan BUMN menggelar Grand Final Pitching Pikiran Terbaik Negeri (PTN) 2025 di Ballroom Unika Atma Jaya, Jakarta, Senin (25/8/2025). Ajang ini menjadi puncak program inovasi sosial yang menyalurkan lebih dari Rp3 miliar grants kepada wirausaha muda, ideator, dan inovator berbasis teknologi.
Acara dihadiri lebih dari 1.500 peserta secara daring dan luring, serta pejabat pemerintah dan mitra strategis. Hadir Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dito Ariotedjo, Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Hattari, pimpinan Microsoft Indonesia, Yayasan Bakti Barito, Dewan Pembina Yayasan BUMN, hingga venture capital partners.
“Menpora mendukung dan terlibat aktif bagaimana kita ingin anak-anak muda kita ini bisa melalui proses berpikir social investment. Semangat anak muda di sinilah yang akan kita banggakan,” ujar Dito Ariotedjo dalam sambutannya.
Dari lebih 2.000 pendaftar, tersaring 20 wirausaha sosial, 3 ideation, serta 3 inovasi berbasis Artificial Intelligence (AI) yang tampil di babak final. Dengan semangat “Mempertemukan Wirausaha Sosial, Membangun Dampak, Merayakan Solusi”, PTN berupaya menghadirkan ide-ide anak muda Indonesia sebagai motor penggerak perubahan.
“Kami percaya bahwa transformasi yang semakin baik lahir dari tiga hal: inovasi, kolaborasi, dan impact,” kata Syafuan, Ketua Yayasan BUMN.
Baca Juga: Kementerian BUMN Dorong Pemanfaatan AI dalam Komunikasi Korporasi
Program PTN 2025 menaruh perhatian pada isu strategis, antara lain kesehatan ibu dan anak, kesehatan mental, ketahanan pangan, ekonomi hijau dan biru, pengelolaan limbah, pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta inklusi digital. Melalui kolaborasi dengan Microsoft lewat inisiatif ElevAIte, lahir kategori khusus inovasi berbasis AI untuk mendorong transformasi digital inklusif.
Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Hattari, menegaskan bahwa PTN bukan hanya ruang menampilkan ide, tetapi gerakan kolektif dengan dampak global. “Anak-anak bangsa inilah yang akan memberikan dampak global. Ungkapan act local, but think globally akan terwujud nyata melalui karya rekan-rekan sekalian,” ucapnya.
Sementara itu, Pahala Mansury, Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Investasi Strategis, mengingatkan pentingnya kesinambungan dari ide-ide yang lahir. “Ide saja tidak cukup, tapi bagaimana sebuah ide bisa mendapatkan fasilitasi, diimplementasikan, dan berkelanjutan ke depannya,” katanya.
Puncak acara ditandai dengan Awarding Night yang menyerahkan penghargaan kepada 20 wirausaha sosial, 3 ideation, dan 3 inovator AI. Selain itu, tiga wirausaha sosial terbaik mendapat tambahan grants: Herlens (juara pertama), Agridea (kedua), dan Gawirea (ketiga). Penghargaan favorit audiens diraih Doctor Tool, sedangkan favorit media sosial jatuh kepada Ravelware.
Baca Juga: Kementerian BUMN Gelar Program UMKM Naik Kelas di Karo, Sumut
Selain pitching, peserta juga menggelar Exhibition yang menampilkan inovasi mereka di hadapan audiens, termasuk investor, NGO, dan komunitas. Ajang ini membuka peluang implementasi nyata dari ide yang dipresentasikan.
Penjurian dilakukan oleh tokoh lintas sektor seperti Tasya Kamila (Green Movement), Dr. Ray W. Basrowi (Health Collaborative Center), Gita Syahrani (Koalisi Ekonomi Membumi), Saskia P. Tjokro (ANGIN Advisory), Sudono Salim (Jejakin), serta perwakilan venture capital firms BUMN.
Usai grand final, para penerima grants akan melanjutkan tahapan implementasi proyek selama tiga bulan hingga penyusunan impact report yang dipresentasikan pada Final Showcase Desember 2025 mendatang.
Yayasan BUMN menegaskan apresiasinya kepada para mitra yang memperkuat ekosistem PTN, mulai dari sustainability partners hingga venture capital partners. Dukungan tersebut memungkinkan ide-ide inovatif anak negeri berkembang menjadi solusi sosial berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement