Pertagas Bawa Tari Topeng Indramayu Guncang Osaka World Expo

Tari Topeng Juntinyuat dari Indramayu berhasil memukau ratusan pengunjung dalam Cultural Performance Stage di Pavilion Pertamina Indonesia, Osaka World Expo, 28–29 Agustus 2025. Penampilan tersebut bukan sekadar hiburan, melainkan misi budaya untuk mengenalkan warisan seni Indonesia ke dunia.

Suasana panggung dipenuhi antusiasme penonton yang terpukau dengan gerakan gemulai penari, kostum unik, dan alunan gamelan tradisional. Bahkan, sebagian pengunjung ikut menirukan gerakan tari.

“Saya sangat terhibur menyaksikan penampilan Tari Topeng dari Indonesia. Gerakannya gemulai, kostumnya cantik, dan penari terlihat begitu berbeda ketika menggunakan topeng. Indonesia ternyata memiliki banyak budaya yang menarik dan indah,” ujar Keiko salah satu penonton. 

Baca Juga: Dorong Penurunan Emisi dan Kesejahteraan Masyarakat, Ini Yang Dilakukan Pertaga

Kehadiran Tari Topeng Juntinyuat di ajang internasional ini merupakan hasil perjalanan panjang. Kesenian khas Indramayu tersebut sempat terpinggirkan dan kurang diminati generasi muda. Namun sejak 2023, Pertamina Gas melalui program CSR Jaga Budaya bersama Sanggar Seni Cipta Budi dan masyarakat Juntinyuat berupaya menghidupkan kembali seni tradisi itu.

Corporate Secretary Pertamina Gas, Sulthani Adil Mangatur, menegaskan dukungan perusahaan terhadap pelestarian budaya.

“Pertamina Gas mendukung penuh pelestarian budaya tersebut dengan memberikan fasilitas gamelan, memperbaiki ruang latihan tari, hingga membuka akses panggung pada berbagai penampilan lokal. Lebih dari itu, Pertamina Gas juga menggandeng sekolah-sekolah sekitar agar Tari Topeng Juntinyuat dijadikan ekstrakurikuler resmi, sehingga generasi muda dapat mengenal dan melestarikannya sejak dini,” kata Sulthani.

Baca Juga: Peringati Hari Anak Nasional, Pertagas Gencarkan Program Gizi untuk Ibu dan Anak di Berbagai Daerah

Hasilnya mulai terlihat. Penari-penari muda Juntinyuat sukses meraih penghargaan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) dan kini dipercaya tampil di panggung dunia.

Tidak hanya di bidang budaya, program Jaga Budaya juga menyentuh aspek lingkungan dan ekonomi masyarakat. Pertamina Gas bersama warga menanam mangrove sepanjang 240 meter dan memasang geotube babat rumput untuk menahan abrasi.

"Fokus utama kami adalah menjaga warisan Tari Topeng serta kuliner khas Indramayu. Program Jaga Budaya kemudian kami kembangkan menjadi program kewirausahaan sosial yang memberdayakan kelompok rentan melalui nilai-nilai budaya,” jelasnya. 

Ia menegaskan, melalui program Jaga Budaya, Pertamina Gas berkomitmen untuk terus menghidupkan kearifan lokal, menjaga adat istiadat, melestarikan lingkungan, sekaligus menciptakan dampak ekonomi yang sirkular bagi masyarakat.

Baca Juga: Perkuat Ketahanan Energi, Pertagas Bangun Pipa BBM Baru 96 KM

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa komitmen menjaga keberlanjutan budaya dan lingkungan menjadi bagian penting dari implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

"Pertamina berkomitmen menjaga keberlanjutan budaya dan lingkungan di seluruh wilayah operasional ring 1, dan Pertamina Gas turut mengimplementasikan komitmen tersebut melalui program Jaga Budaya,” tegas Fadjar.