UMKM Tak Lagi Bingung, Universitas Widyatama Latih Cara Praktis Lapor SPT Tahunan

Tantangan terbesar pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bukan hanya soal produksi dan pemasaran, tetapi juga kepatuhan dalam melaporkan pajak. 

Banyak UMKM masih merasa kesulitan saat mengisi Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan, terutama terkait teknis administrasi maupun penggunaan aplikasi daring.

Menjawab persoalan ini, Universitas Widyatama melalui Program Studi Magister Akuntansi menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) berupa pelatihan akuntansi keuangan dengan fokus pada pengisian SPT Tahunan. Kegiatan yang diketuai oleh Dr. Diana Sari, S.E., M.Si., Ak., Q.I.A., C.A., ACPA ini berlangsung di Kampus Pascasarjana Universitas Widyatama, Kota Bandung. 

Baca Juga: Asana Cibubur Gelar Gebyar Merdeka 2025, Ramaikan HUT RI dengan Lomba, UMKM hingga Pesta Rakyat

“Melalui kegiatan ini kami ingin membantu mitra Sekolah Perempuan Kelapa Indung agar lebih taat pajak, bisa memenuhi kewajiban administrasi perpajakan secara tepat waktu, benar, serta transparan,” ujar Dr. Diana Sari, Jumat (5/9/2025).

Dalam pelatihan tersebut, peserta diajarkan pemahaman dasar perpajakan bagi pelaku UMKM, panduan teknis pengisian SPT baik secara manual maupun melalui sistem e-filing, hingga praktik langsung menggunakan aplikasi resmi Direktorat Jenderal Pajak. 

Tak hanya itu, tim juga memberikan solusi atas kendala umum yang sering dihadapi UMKM saat melaporkan SPT, seperti kesalahan input data atau keterbatasan akses teknologi.

Diana menambahkan, program ini sekaligus mendukung pencapaian SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).  Adanya kegiatan seperti ini, Universitas Widyatama tidak hanya berkontribusi dalam dunia pendidikan, tetapi juga membantu UMKM naik kelas melalui pengelolaan pajak yang lebih tertib, transparan, dan akuntabel.

Baca Juga: Tak Hanya KUR, UMKM Kini Punya Banyak Pilihan untuk Akses Modal

“Dengan meningkatnya kesadaran pajak, UMKM bisa tumbuh lebih sehat secara administrasi, dan itu menjadi bagian penting dari pembangunan ekonomi berkelanjutan,” ujarnya

Kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari para peserta. Menurut Tini Gustini, pimpinan Sekolah Perempuan Kelapa Indung, pelatihan tersebut sangat membantu anggotanya yang rata-rata menjalankan usaha mikro. 

“Selama ini kami sering bingung bagaimana cara mengisi SPT dengan benar. Setelah ada pendampingan ini, kami jadi lebih percaya diri dan paham langkah-langkahnya,”pungkasnya.