Transaksi Tunai Kian Ditanggalkan, InstaQRIS Jadi Andalan Baru Pedagang Kecil

Transaksi menggunakan uang lambat laun ditinggalkan masyarakat sejak kehadiran transaksi berbasis digital (QRIS). Namun, dampaknya adalah pelaku bisnis (pedagang) yang belum memiliki transaksi digital, omzetnya semakin menurun.

Guna membantu pedagang agar usahanya tetap berjalan, platform pembayaran digital meluncurkan InstaQRIS untuk menjadi solusi bagi pedagang.

CEO InstaQRIS, Suroto, dalam keterangan resminya pada Warta Ekonomi di Surabaya, Senin (15/9/2025), menjelaskan bahwa kehadiran InstaQRIS dengan jaringan mitra resmi Bank Indonesia memastikan seluruh transaksi aman dan dana bisa dicairkan ke semua bank. Tim dukungan pun tersedia 24 jam penuh, siap membantu kapan pun pedagang butuh.

"Kami mendesain InstaQRIS agar bisa dipakai oleh pedagang paling sederhana. Di tengah situasi ini, kami hadir sebagai solusi tercepat dan paling praktis. Dengan aktivasi QRIS resmi hanya dalam 1 jam, platform ini langsung menjadi andalan baru pedagang kecil di berbagai kota," jelas Suroto.

Baca Juga: Usai Jepang, QRIS Akan Berlaku Juga di China

Suroto mengungkapkan, saat ini InstaQRIS sudah digunakan oleh ribuan merchant, mulai dari toko kelontong, warung nasi, laundry kiloan, sampai penjual di pasar tradisional.

"Lonjakan 1000% pendaftaran dalam 2 bulan terakhir membuktikan bahwa kecepatan dan kejelasan adalah kebutuhan utama pelaku usaha mikro," ungkapnya.

Sementara itu, pedagang kecil kedai kopi asal Jakarta, Reni, mengakui bahwa saat ini kebanyakan kaum muda lebih banyak menggunakan transaksi digital dibandingkan uang tunai. Pasalnya, kata Reni, penggunaan transaksi digital lebih mudah dan tidak ribet.

“Sekarang semua anak muda bayar pakai HP, nggak pakai cash. Nggak punya QRIS ya ditinggal," cetus Reni.