Kredit Foto: J Trust Bank
PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank/Perseroan) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp112,86 miliar, tumbuh 30,49 persen eecara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp86,49 miliar.
"Perseroaan mampu mencatatkan laba posistif pada tahun buku 2024 dengan laba bersih sebesar Rp.2,83 milyar dan meningkatkan kinerja positif dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 112,86 miliar dalam Laporan Keuangan Semester I tahun 2025," ujar Helmi dalam Paparan Publik, Jakarta, Senin (22/9/2025).
Kinerja positif ini ditopang oleh pertumbuhan kredit yang naik 11,09 persen yoy pada 2024 menjadi Rp26,53 triliun dari Rp23,87 triliun, serta tumbuh 8,59 persen secara year to date (YtD) di Semester I 2025 menjadi Rp28,81 triliun.
Baca Juga: J Trust Berharap Kucuran Dana Rp200 Triliun Bisa Ditempatkan di Bank Swasta
Per Juni 2025, portfolio kredit hijau atau pembiayaan kepada kegiatan usaha berwawasan lingkungan sebesar Rp 2,7 triliun atau sebesar 9,36% dari total portfolio kredit J Trust Bank di periode yang sama.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat 5,92 persen YoY menjadi Rp33,89 triliun, dan tumbuh tipis 0,19 persen YtD di Semester I 2025 menjadi Rp33,96 triliun.
Kombinasi pertumbuhan ini pada akhirnya membuat LFR (Loan to Funding Ratio) Perseroan meningkat dari 74,61% pada tahun 2023 menjadi 78,25% pada tahun 2024 serta 84,82% pada Semester I 2025.
Pada periode yang sama J Trust Bank juga mampu menekan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) 2024 dan Semester 1 2025 sehingga BOPO terus menurun dari 99,12% di tahun 2023, 97,26% di tahun 2024 dan 93,33% di Semester I tahun 2025.
Baca Juga: Harpelnas 2025: J Trust Bank Mantapkan Komitmen Customer First
Direktur Bisnis J Trust Bank, Widjaja Hendra menambahkan bahwa J Trust Bank terus berfokus pada ekspansi bisnis melalui segment Commercial, Corporate, dan Retail tentunya menyelaraskan dengan kebijakan perekonomian pemerintah.
"Kami bersemangat untuk mendukung dan melayani para pelaku usaha di sektor pertanian, manufaktur, infrastruktur dan energi terbarukan," ujar Widjaja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement