Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Potensi Industri Halal Menjanjikan, Generasi Muda Bisa Jadi Motor Pertumbuhan

Potensi Industri Halal Menjanjikan, Generasi Muda Bisa Jadi Motor Pertumbuhan Kredit Foto: Kemenperin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong generasi muda untuk memaksimalkan kontribusi dalam pengembangan industri halal nasional.

Dengan jumlah generasi milenial dan generasi Z yang mencapai 53,8% dari penduduk tanah air, Indonesia memiliki bonus demografi yang sangat potensial untuk menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk di sektor industri halal.

Baca Juga: F8 Festival Kreatif Jadi Penggerak Utama Pariwisata Kawasan Indonesia Timur

Ini disampaikan Menperin dalam Inspiring Lecture sebagai rangkaian Industrial Festival dan Halal Indo 2025 di Tangerang, Kamis (25/9/2025).

“Dengan komposisi penduduk tersebut, generasi muda harus bisa memaksimalkan kontribusinya terhadap pengembangan ekonomi, pengembangan industri halal di Indonesia. Kami juga berharap generasi muda bisa lebih aktif dan peduli pada isu-isu keberlanjutan, serta lebih aware terhadap pemilihan produk-produk berdasarkan value,” ujar Menperin, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Jumat (26/9).

Saat ini, potensi pasar industri halal dunia semakin menjanjikan. Konsumsi umat Muslim global pada enam sektor ekonomi syariah mencapai USD 2,43 triliun pada 2023 dan diperkirakan meningkat menjadi USD 3,36 triliun pada 2028. 

Sementara itu, pasar domestik Indonesia juga sangat besar, ditopang oleh 246 juta penduduk Muslim dengan konsumsi rumah tangga yang mencapai Rp 3.226,1 triliun pada Semester – I 2025.

Berdasarkan State of The Global Islamic Economy Report (SGIER) 2024/2025, Indonesia menempati peringkat ketiga dalam ekosistem industri halal dunia setelah Malaysia dan Arab Saudi. Capaian ini semakin menguat karena Indonesia tercatat sebagai negara dengan kenaikan skor tertinggi dibanding 2022, yaitu meningkat 19,8 poin.

Kinerja industri halal di dalam negeri pun terus menunjukkan tren positif. Hingga Triwulan – II 2025, jumlah industri halal di Indonesia mencapai 140.944 perusahaan, yang didominasi sektor makanan sebanyak 130.111 industri. 

Jumlah produk tersertifikasi halal telah mencapai 584.552 produk dengan 162.111 sertifikat halal. Dari sisi investasi, Indonesia menjadi negara dengan nilai investasi terbesar pada sektor industri halal global dengan capaian USD 1,6 miliar dari total USD 5,8 miliar sepanjang tahun 2023–2024.

Meski demikian, ekspor produk halal Indonesia baru mencapai USD 12,33 miliar pada 2023, sedangkan nilai impor dari negara-negara OKI mencapai USD 29,64 miliar. Menperin menegaskan kondisi ini harus menjadi motivasi untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri. 

“Kita tidak boleh hanya menjadi pasar, melainkan harus tampil sebagai pusat produksi dan inovasi halal global,” tegasnya.

Dalam mendukung ekosistem halal nasional, generasi muda dapat berperan sebagai konsumen cerdas yang mendorong gaya hidup halal di sektor fesyen, kosmetik, makanan dan minuman sehat. Kemudian lewat digital, generasi muda dapat berperan menjadi inovator yang menciptakan konten edukasi maupun aplikasi halal atau halal start-up.

“Sebagai generasi digital, anak muda dapat berperan agen perubahan sosial yang menyuarakan pentingnya produk halal yang inklusif, etis dan ramah lingkungan melalui aset digitalnya,” katanya.

Selain itu, generasi muda juga dapat memanfaatkan tren halal global dengan menjadi wirausahawan kreatif yang menghadirkan produk inovatif seperti modest fashion, maupun menjadi industriawan muda yang menghasilkan produk halal berdaya saing untuk mengisi pasar global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: