Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Diminta Tetap Semangat Lanjutkan Sekolah

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menyampaikan keprihatinan mendalam kepada korban ledakan di SMAN 72 Jakarta.

Dalam kunjungannua di RS Islam Cempaka Putih dan RS Yarsi, Jakarta, pada Sabtu (8/11/2025), Menteri PPPA meminta korban untuk tidak patah semangat dan tetap melanjutkan sekolah.

Baca Juga: Pariwisata Kembali Jadi Kekuatan Ekonomi Nasional

Dirinya pun memastikan pemerintah akan memberikan pendampingan penuh bagi korban, termasuk siswa, guru, maupun orang tua yang terdampak.

"Kami sangat prihatin, namun kita harus mencari solusinya bersama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak," ujarnya, dikutip dari siaran pers Kemen PPPA, Senin (10/11).

Hingga saat ini, tercatat sebanyak 14 siswa korban ledakan masih dirawat di RS Islam Cempaka Putih, dengan dua di antaranya dirawat intensif di ruang ICU. Sementara di RS Yarsi, terdapat 14 korban yang dirawat di ruang rawat inap dan satu korban di ruang ICU. Kemen PPPA akan terus memantau kondisi para korban bersama pihak rumah sakit.

Menteri PPPA menegaskan pendampingan psikologis menjadi fokus utama Kemen PPPA dalam membantu proses pemulihan para korban. Menteri PPPA mengatakan dukungan mental sangat penting agar anak-anak dan keluarga mampu kembali bangkit pasca peristiwa yang mengejutkan tersebut.

“Pendampingan psikologis adalah prioritas utama kami. Besok kami akan berkoordinasi lebih lanjut untuk menentukan langkah terbaik bagi anak-anak, keluarga, dan para guru,” kata Menteri PPPA.

Menteri PPPA juga menyampaikan, dukungan emosional dari lingkungan sekitar sangat membantu proses penyembuhan para korban. Menteri PPPA mengatakan interaksi antar teman sebaya yang saling menghibur dapat menjadi bagian dari proses pemulihan trauma.