BNI Tegaskan Komitmen Hadir Bagi Masyarakat di Situasi Darurat

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menegaskan komitmennya untuk tetap hadir bagi masyarakat di tengah situasi darurat.

Hal tersebut diwujudkan dengan pemulihan layanan  perbankan di wilayah Sumatra Utara dan Sumatra Barat setelah terdampak banjir dan longsor dalam beberapa hari terakhir. 

Baca Juga: BNI Kembangkan Talenta Muda untuk Penuhi Kebutuhan Industri Perbankan

Pemulihan layanan tersebut dilakukan melalui langkah cepat, termasuk penggunaan layanan internet satelit global di sejumlah outlet agar transaksi nasabah tetap dapat berlangsung tanpa hambatan.

“Kami ingin memastikan masyarakat tetap dapat mengakses layanan keuangan meskipun dalam kondisi bencana, karena keberlangsungan transaksi keuangan sangat penting bagi kebutuhan sehari-hari,” ujar Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo, dikutip dari siaran pers BNI, Rabu (3/12).

BNI mengerahkan dukungan konektivitas berbasis satelit di outlet Gunung Sitoli, Sibolga, Pandan, dan Teluk Dalam. Seluruh titik tersebut kini telah berfungsi penuh sehingga proses operasional perbankan dapat berjalan kembali secara optimal.

Okki menambahkan, sebanyak 12 outlet BNI yang sebelumnya terdampak banjir kini kembali beroperasi normal melayani nasabah di wilayah Medan, Sibolga, dan Gunung Sitoli. Selain itu, 47 ATM yang sempat tidak berfungsi akibat genangan air sudah kembali aktif.

Sebagai upaya tambahan, BNI juga membuka layanan operasional terbatas untuk membantu masyarakat yang menjadi korban banjir. Layanan tersebut dibuka pada 29 November 2025 di BNI KC Gunung Sitoli, serta 30 November 2025 di BNI KC Sibolga dan BNI KCP Pandan, guna memastikan kebutuhan transaksi keuangan mendesak tetap dapat dilayani.

BNI memastikan akan terus memantau perkembangan situasi serta menyiapkan langkah lanjutan guna menjaga stabilitas layanan perbankan di wilayah terdampak. 

Perseroan juga menegaskan komitmennya untuk memberikan akses layanan yang aman, andal, dan berkesinambungan bagi seluruh nasabah, terutama dalam kondisi darurat ketika layanan keuangan menjadi sangat vital.