Pasar Saham Bergairah! IHSG Menguat 0,32% dalam Sepekan

Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa periode perdagangan 8–12 Desember 2025 ditutup dengan performa solid. Sepanjang pekan tersebut, lonjakan paling signifikan tercatat pada rata-rata nilai transaksi harian, yang melonjak 41,95% menjadi Rp30,29 triliun, dibandingkan Rp21,34 triliun pada pekan sebelumnya.

P. H Sekretaris Perusahaan BEI, I Gusti Agung Alit Nityaryana, menjelaskan bahwa indikator perdagangan lain juga bergerak positif. "Peningkatan juga dialami oleh rata-rata volume transaksi harian Bursa pada pekan ini sebesar 27,92% menjadi 59,35 miliar lembar saham, dari 46,39 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya," ujarnya.

Rata-rata frekuensi transaksi harian turut naik 20,16% menjadi 3,2 juta kali, dibandingkan 2,66 juta kali transaksi pada pekan lalu. Dalam periode yang sama, IHSG menguat 0,32% dan ditutup di level 8.660,499, naik dari 8.632,761 pada pekan sebelumnya.

Baca Juga: Dana Asing Serbu Pasar Saham RI, IHSG Cetak Rekor Sepanjang Sejarah

Kenaikan juga terjadi pada kapitalisasi pasar, yang meningkat 0,24% menjadi Rp15.882 triliun, dari posisi Rp15.844 triliun sepekan sebelumnya. Sementara itu, pada Jumat (12/12), investor asing membukukan beli bersih Rp282,27 miliar. Sepanjang 2025, asing masih mencatatkan jual bersih Rp25,67 triliun.

Awal pekan juga ditandai pencapaian bersejarah. Pada Senin (8/12), IHSG dan kapitalisasi pasar mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, masing-masing di level 8.710,695 dan Rp16.004 triliun.

Baca Juga: Penggunaan Market Order Naik Hampir 100%, BEI Ungkap Transaksi Harian Tembus Rp1 Triliun

Di sisi lain, aktivitas penerbitan surat utang tetap dinamis. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang 2025 mencapai 173 emisi dari 79 emiten dengan nilai Rp204,55 triliun. Secara keseluruhan, BEI kini memperdagangkan 660 emisi, dengan outstanding Rp540,21 triliun dan USD134,01 juta, diterbitkan oleh 137 emiten.

"Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp6.423,84 triliun dan USD352,10 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 7 emisi senilai Rp2,13 triliun," tambah I Gusti Agung Alit