Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Boediono: Indonesia Jangan Atasi Masalah Jangka Pendek Saja

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Wakil Presiden 2009-2014 Prof Dr Boediono, MEc ingin agar berbagai pihak terkait dapat memperkuat fondasi untuk sasaran jangka panjang pembangunan Republik Indonesia dan tidak hanya berkutat dengan sasaran jangka pendek.

"Kalau kita selalu sibuk hanya mengatasi masalah jangka pendek maka yang terjadi kita tidak akan mencapai sasaran jangka panjang," katanya dalam wawancara khusus di Jakarta, Kamis (6/8/2015), terkait 70 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Menurut dia, sasaran jangka panjang penting karena bakal menjamin ketanahan jangka panjang bangsa ini untuk menjadi negara yang kuat dan modern serta bisa bersaing dengan negara-negara lainnya di tingkat global.

Boediono mengingatkan bahwa bila berbagai pihak lalai menyiapkan fondasi jangka panjang maka barangkali Republik Indonesia juga bisa dapat teringgal.

Ia memaparkan, hal pertama yang perlu diperhatikan dalam fondasi jangka panjang adalah kualitas dari sumber daya manusianya.

"Menurut saya meningkatkan kualitas SDM itu adalah menciptakan manusia baru. Jadi anak-anak kita yang lahir harus kita upayakan agar dia dapat mencapai potensinya yang maksimal selama perjalanan hidupnya," katanya.

Tokoh bangsa kelahiran Blitar, Jawa Timur, 25 Februari 1943 itu mengemukakan, bila semua bayi yang lahir telah diberikan jaminan untuk mencapai sasaran jangka panjang, maka akan ada generasi baru Indonesia yang jauh lebih siap dalam memaksimalkan potensi yang dimilikinya dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Boediono mengibaratkan hal tersebut seperti membersihkan aliran air sungai, yaitu dari hulunya sudah harus bersih dan selama perjalanannya harus terjaga, serta sisanya yang sudah terlanjur mengalir melewati hulu harus diberikan remedial (perbaikan).

Untuk itu, ia juga mengutarakan harapannya agar sejak anak lahir telah diberikan program yang terpadu dalam pembentukan kemampuan baik fisik maupun mental atau jasmani maupun rohani dari generasi tersebut.

"Menyatukan ini memerlukan pemikiran yang dalam menjadi suatu aliran yang terintegrasi dan saling menunjang satu sama lain dengan tujuan membangun generasi baru yang lebih baik," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: