Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan Lippo Cikarang Naik Jadi Rp2,12 Triliun

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Lippo Cikarang Tbk meraih pendapatan Rp2,12 triliun tahun 2015, meningkat 18 persen dibanding periode sebelumnya sebesar Rp1,8 triliun.

Seiring kenaikan pendapatan, laba bersih perusahaan juga mengalami kenaikan pada periode yang sama sebesar Rp915 miliar atau naik sebesar 8 persen dari Rp846 miliar tahun 2014.

"Kenaikan pendapatan dan laba bersih ini merupakan prestasi mengingat sepanjang tahun 2015 kondisi makro ekonomi dan nilai tukar rupiah masih tertekan," kata Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), Toto Bartholomeus di Jakarta, Rabu (23/3/2016).

Toto yang menggantikan posisi Meow Chong Loh tersebut mengatakan pembangunan Orange County di Cikarang Jawa Barat seluas 322 hektar memberikan kontribusi positif bagi pendapatan perusahaan pada tahun 2015, serta ke depannya.

"Saat ini Orange County telah meluncurkan lima menara apartemen berikut fasilitas pendukung seperti, Hikari Japanese School, pusat retail MaxxBox dengan tenan seperti: Hypermart, Cinemaxx, dan Maxx Coffee," ujar Toto usai RUPST.

Toto mengatakan marketing sales tahun 2015 naik 42 persen menjadi Rp2,69 triliun dari tahun 2014, kontribusi terbesar dari penjualan apartemen Orange County sebesar Rp1,71 triliun atau lebih dari 63 persen dari total penjualan LPCK.

Di tengah melemahnya rupiah serta adanya peraturan KPR yang lebih ketat, secara keseluruhan aktifitas bisnis serta profitabilitas usaha tetap dijaga agar berlangsung dengan baik sepanjang 2015, jelas Toto.

LPCK merupakan pengembang kawasan perkotaan dengan luas lebih dari 3.250 hektar di mana industri sebagai basis ekonomi. LPCK telah berhasil membangun lebih dari 14.000 hunian, dengan populasi 47.700 dan 448.000 orang yang bekerja setiap hari disekitar 920 perusahaan manufaktur yang tersebar di kawasan industri Lippo Cikarang.

LPCK merupakan anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), merupakan perusahaan properti terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah aset dan pendapatan, yang tercatat di Bursa Efek indonesia, dan didukung oleh land bank serta recurring income yang solid.

RUPST juga mengagendakan perubahan susunan anggota dewan komisaris dan direksi sebagai berikut: Presiden Komisaris Lee Heok Seng, wakil Ketut Budi Wijaya, serta komisaris independen Ganesh Chander Grover, Hadi Cahyadi, Setyono Djuandi Darmono, sedangkan komisaris Sugiono Djauhari dan Chan Chee Meng.

Sedangkan Presiden Direktur dan Direktur Independen Toto Bartholomeus, Direksi Hong Kah Jin, Ju Kian Salim, Norita Alex, dan Direktur Independen Stanley Ang Meng Fatt. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: