Perusahaan China Akan Beli Bursa Efek Chicago

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Bursa Efek Chicago yang berusia 134 tahun akan dibeli oleh grup investor yang dipimpin oleh Chongqing Casin Enterprise Group (Casin Group).

Dikutip dari laman CNNMoney di Jakarta, Minggu (7/2/2016), pembelian oleh Chongqing Casin Enterprise Group adalah investasi terbaru yang dibuat oleh China yang akan memberikan pijakan di pasar saham Amerika Serikat yang besar. Ini akan menjadi bursa efek AS pertama yang dibeli oleh perusahaan asal negeri Tirai Bambu tersebut.

Bursa Efek Chicago adalah pemain yang sangat kecil di dunia bursa efek yang kehadirannya dibayangi oleh Nasdaq (NDAQ), ikon Bursa Efek New York. Pada Januari, Bursa Efek Chicago menangani sekitar 0,5 persen dari perdagangan saham AS, menjadikannya sebagai bursa efek terkecil ketiga di AS, menurut TABB Group.

Sementara itu, Casin Group yang berkantor pusat di Chongqing adalah perusahaan induk terkemuka di China yang memiliki investasi di jasa keuangan, real estate, dan jasa lingkungan. Sementara Bursa Efek Chicago dimiliki oleh kelompok yang mencakup Bank of America (BAC), E*Trade (ETFC), Goldman Sachs (GS), dan JPMorgan Chase (JPM).

Bursa Efek Chicago adalah "seperti pemain kecil dan tentu tidak seikonik Bursa Efek New York," kata Joel Hasbrouck, profesor keuangan di Universitas New York.

Perusahaan-perusahaan China telah mengeluarkan banyak uang tahun ini. Kesepakatan terbesarnya adalah US$43 miliar dalam pengambilalihan Sygenta, perusahaan kimia raksasa milik Swiss. Sejauh ini pada tahun 2016, perusahaan China telah mengumumkan rencana untuk membeli 66 perusahaan asing senilai US$68 miliar.

Sementara, Sayena Mostowfi, kepala ekuitas penelitian di Tabb, mengatakan bahwa kesepakatan Bursa Efek Chicago merupakan sebuah bukti kepercayaan terhadap pasar saham AS.

"Kami memiliki salah satu pasar saham yang paling likuid dan efisien di dunia. Orang-orang yang melihat kami ingin berinvestasi dan menjadi bagian dari kami," katanya.