WE Online, Jakarta - Indonesia mengimpor sebanyak 19.000 ton produk hortikultura dari Negara Bagian Victoria, Australia, selama 2014 hingga 2015, kata Menteri Bidang Pelatihan dan Keterampilan Victoria Steven Herbert.
"Indonesia menjadi salah satu pasar utama bagi ekspor produk hortikultura dari Victoria, dan sepanjang 2014 dan 2015 perdagangan yang terjadi sudah sebanyak 19.000 ton," ujarnya dalam keterangaan yang diterima di Jakarta, Senin (23/5/2016).
Menurut Herbert, 19.000 ton hortikultura yang diekspor ke Indonesia tersebut adalah sembilan persen dari total keseluruhan pasar global produk-produk hortikultura Victoria.?
Selain itu, ia juga menyampaikan total perdagangan antara Indonesia dan Victoria pada 2014 dan 2015 mencapai 2,4 miliar dolar Australia, yang mana 42 juta dolar Australia berasal dari ekspor hasil hortikultura.
Saat ini, negara bagian Australia, yang menjadi tempat bermukim 3.800 pelajar Indonesia tersebut, telah mengekspor produk hortikultura berkualitas tinggi ke berbagai negara, termasuk di antaranya India, Hong Kong, Uni Emirat Arab, Selandia Baru, Spanyol, Jepang, Cina dan Amerika Serikat, kata Herbert.
Ia menjelaskan salah satu hasil hortikultura yang terkenal dari Victoria adalah buah-buahan, yang mana 90 persen jumlah buah pear dan 45 persen jumlah apel yang didatangkan dari Australia dibudidayakan di Victoria.?
"Bahkan, tahun lalu nilai ekspor buah-buahan dari Victoria mencapai 369 juta dolar Australia," ujarnya menambahkan.
Ia mengatakan keberhasilan buah Victoria meraih pasar yang luas di dunia didasari oleh komitmen para pebudidaya di negara bagian Australia tersebut, untuk menjaga keamanan buah saat dikonsumsi dengan tetap memperhatikan tingkat kebersihannya.
Terkait dengan komitmen ini, Herbert berharap kelak semakin banyak konsumen Indonesia yang dapat menikmati buah-buahan dengan kualitas terbaik dari Victoria. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: