Melihat perkembangan Jakarta beberapa tahun terakhir, yang paling mencolok adalah mulai menghilangnya aktivitas masyarakat kecil di sejumlah sudut kota Jakarta. Demi menciptakan Kota Jakarta yang bersih dan nyaman, pemerintah melarang masyarakat yang beraktivitas di jalur-jalur hijau dan tempat umum.
Sayangnya, kebijakan tersebut dipandang justru membuat pertumbuhan ekonomi Kota Jakarta menurun. Demikian menurut bakal calon Gubernur DKI Jakarta Muhamad Idrus dalam kesempatan buka bersama di Jakarta, Jumat (17/6/2016).
Indikator penurunan konsumsi kota Jakarta itu, menurut Idrus, dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi Kota Jakarta yang memang menurun dari 6,48% di kuartal 4 tahun 2015 menjadi 5,62% di kuartal pertama tahun 2016. Dalam pertumbuhan tersebut juga menunjukkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang hanya 5,26% yang juga mengalami penurunan dari periode sebelumnya.
"Sementara koefisien gini ratio justru meningkat menjadi 4,6, ini menunjukkan yang miskin makin miskin yang kaya makin kaya," ungkap Idrus.
Penyebabnya dari penurunan itu, lanjut Idrus, adalah pola pembangunan dilakukan gubernur saat ini tidak menyejakterakan masyarakat kecil. Masyarakat hanya dimanjakan dengan diberikan subsidi, tapi tak diberi ruang untuk berusaha di mana peluang yang diinginkan adalah berkembangnya industri jasa dan perdagangan, namun sampai saat ini tak ada peluang itu.
"Fokus pemerintah bukan jasa dan perdagangan, tapi sibuk dengan hal yang tidak harusnya dilakukan. Malah sibuk sana sini, harusnya pemerintah satu hati dengan elemen lainnya seperti DPRD," urai Idrus.
Idrus juga melihat pertumbuhan properti juga menurun, itu yang menunjukkan bahwa pola konsumsi masyarakat memang turun. Dan rusaknya pranata sosial di Jakarta di mana masyarakat kecil dipinggirkan sehingga konsumsi jadi tidak tinggi.
"Masyarakat kecil menengah dan tinggi seharuanya berdampingan sehingga bisa menciptakan konsumsi yang tinggi," imbuhnya.
Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang bakal mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta ini bertekad untuk menang agar dapat memperbaiki kondisi Jakarta untuk lebih baik. Dalam memimpin dia memiliki tiga pilar, yakni pembangunan SDM yang berkualitas, pembangunan infrastruktur, dan menciptakan lingkungan yang harmonis.
Untuk menciptakan peluang usaha, dia juga akan mengucurkan dana Rp1 miliar untuk 1 RW, yang nantinya untuk mengembangkan berbagai peluang usaha di seluruh wilayah Jakarta. Menurutnya pembangunan jangan hanya dipusatkan di Sudirman dan Thamrin, tapi harua menyeluruh.
"RW kita ada sekitar 2.700, ddengandana 1 miliar rupiah 1 RW akan ada dana 2,7 triliun lebih, menurut saya itu mampu menggerakkan ekonomi rakyat," tandas Idrus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: