Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mempererat Hubungan Bilateral Indonesia dan Australia

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tantangan utama yang kini dihadapi oleh Indonesia dan Australia adalah bagaimana mengelola dan mematangkan hubungan bilateral kedua negara. Kedua negara tidak boleh membiarkan hubungan bilateral hanya berkutat atau didikte pada "3 Bs", yakni Bali, beef (masalah impor daging sapi), dan boats (pencari suaka ilegal).

        Duta Besar RI untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema menegaskan Indonesia dan Australia harus fokus pada upaya-upaya dan kerja sama secara konstruktif karena banyaknya peluang kerja sama di berbagai bidang, seperti bidang politik keamanan, pemberantasan terorisme, ekonomi-perdagangan, pendidikan, hingga people-to-people contact.

        "Hubungan RI-Australia akan ditandai oleh saling ketergantungan kedua negara yang semakin meningkat. Hal ini karena seiring dengan kemajuan ekonomi nasional di kedua negara membuat Indonesia dan Australia tidak memiliki opsi lain, kecuali meningintensifkan berbagai potensi kerja sama yang ada," katanya dalam keterangan yang diterima Warta Ekonomi di Jakarta, Rabu (6/7/2016).

        Nadjib menambahkan hubungan antar-masyarakat kedua negara juga akan meningkat secara signifikan. Ia menyampaikan Australia akan tetap menjadi destinasi utama mahasiswa maupun pelajar Indonesia di luar negeri di mana tahun ini saja sudah mencapai 19.300 orang.

        "Sebaliknya, Indonesia semakin menjadi tujuan terfavorit bagi wistawan Australia, menggeser Selandia Baru, seiring dengan pemberlakukan bebas visa. Tahun ini jumlah turis Australia ke Indonesia hampir mencapai 1,2 juta orang," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: