Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Pengamat Politik dari Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago menilai tidak bisa dipungkiri para pemilih di Pilkada DKI 2017 akan mendasarkan pilihannya pada sentimen suku dan agama. Tidak berpretensi SARA, lanjut Pangi, akan tetapi fakta di lapangan dasar para pemilih masih menggunakan acuan tersebut.
"Tak dapat dipungkiri bahwa 38% trend pemilih masih berbasis pada etnis, agama, dan suku. Saya kira pemilih yang rational choice hanyalah 10%. Yang jelas elektoral akan terbagi dengan baik karena irisannya banyak titik kesamaan antara Agus dengan Anies," kata Pangi kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Pangi menambahkan pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni adalah pasangan yang mencerminkan apsek ke-Indonesiaan yang serasi karena adanya kombinasi Jawa-Betawi, yang menjadi realitas sosiologis & psikologis pemilih atau voting behavior mayoritas warga di DKI Jakarta.
"Imigran Jawa yang ada di Jakarta, kemungkinan akan memilih Agus. Logika Jawa terkait ramalan Jayabaya akan muncul Satrio Piningit tak bisa memaksa kita tutup mata. Apalagi jumlah suku Betawi sekitar 27,65% kemungkinan solid memilih Sylviana, satu-satunya figur yang merepresentasikan suku Betawi asli, yang ikut kontestasi elektoral Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti," pungkasnya.
"Sementara suku lainnya, yakni Sunda sekitar 15,27% di bawah suku Jawa Tengah, dan Jawa Timur 35% kemungkinan akan memilih Anies-Sandi," terangnya.
Sementara kurang lebih 30 persen pemilih pemula dan pemilih muda diprediksi cenderung akan memilih Agus dan Anies dibanding Ahok. Keduanya akan berkompetisi dan berebut basis segmentasi pemilih pemula & anak muda. Sementara pasangan Agus-Sylviana merupakan sosok anti tesis Gubernur Ahok.
Pangi menambahkan elektibilitas dan popularitas SBY menjadi limpahan magnet elektoral. Dia yakin akan ada SBY effect dan kepuasaan atau approval rating masyarakat terhadap rezim SBY hingga kini masih menempel di benak publik.?
"Sementara di seberang sana, suntikan magnet elektoral, elektibilitas dan popularitas Prabowo yang bagus, juga secara otomatis meningkatkan elektibilitas dan popularitas Anies-Sandi," jelasnya.
"Tagline Anies-Sandi "Membangun Jakarta dengan Lebih Manusiawi, bisa menjadi anti tesis Ahok, judul tersebut memantik empati dari wong cilik yang selama ini korban kebijakan Ahok yang tak manusiawi, kalau dikelola dengan baik, jelas menjadi vote getter Anies-Sandi," pungkasnya.
"Selain itu, pasangan Anies-Sandi juga punya tim pemenangan yang dulu? pernah memenangkan pilkada DKI Jakarta. Saya kira Timses punya jam terbang, terlatih, dan sangat berpengalaman bagaimana memenangkan pertarungan elektoral DKI. Boy Sadikin effect, jebolan PDIP dan Taufiq dari Gerindra, sekarang mereka satu tim bersatu memenangkan Anies dan Sandi," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo