Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Populi Center: 81,4 % Masyarakat Puas Terhadap Ahok

        Populi Center: 81,4 % Masyarakat Puas Terhadap Ahok Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lembaga Survei Populi Center mengeluarkan hasil survei terbarunya terkait kepuasan masyarakat terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mencalonkan dirinya kembali menjadi calon gubernur DKI Jakarta dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017.

        Hasilnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Basuki mencapai angka 81,4 %. Artinya, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Basuki masih relatif stabil.

        Peneliti Populi Center, Nona Evita mengatakan meski masih berada dikisaran angka 81,4 %, ternyata tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Basuki mengalami penurunan. Bila hasil survei pada Agustus, tingkat kepuasan masyarakat mencapai 84,7 %, maka pada September ini mencapai 81,4 %.

        ?Tingkat kepuasan ini cenderung turun dari periode-periode sebelumnya. Lihat saja pada pada Juni 2016 tingkat kepuasan publik mencapai 85,2 %, April 2016 sebesar 81,5 % dan Februari 2016 sebesar 85,5 %. Meskipun mengalami penurunan, penurunannya masih relatif stabil,? kata Nona dalam konferensi pers di Kantor Populi Center, Jalan Letjen S Parman, Jakarta Barat, Kamis (6/10).

        Ada lima program teratas yang dirasakan sangat bermanfaat bagi warga Jakarta. Yaitu, Kartu Jakarta Sehat (40,3%) , Kartu Jakarta Pintar (22,7%), kemudahan birokrasi kelurahan (14,5%), penanganan banjir (7,2%), dan perijinan terpadu (PTSP) (5%).

        Sementara itu, sejumlah isu yang perlu diselesaikan diantaranya kemacetan (23,8%), jumlah pengangguran (18,8%), dan biaya berobat (14,2%).

        ?Dari sejumlah bidang, masyarakat menilai Gubernur dan Wakil Gubernur memiliki kinerja paling memuaskan di bidang kesehatan. Ada sebanyak 82,2 persen responden yang menyatakan hal itu,? ujarnya.

        Kemudian responden juga menilai Basuki dan Djarot memiliki kinerja memuaskan dibidang pendidikan sebanyak 81,7 persen dan perijinan terpadu satu pintu sebanyak 73,7 persen.

        ?Hal ini sejalan dengan program-program yang dirasa paling bermanfaat,? tuturnya.

        Namun, sebaliknya ada tiga kebijakan Basuki-Djarot yang dinilai masyarakat belum memuaskan. Ketiganya adalah, pemberantasan korupsi (55,8%), perekonomian (39,5%), dan penanganan kemacetan (18%).

        Survei dilakukan pada tanggal 25 September - 1 Oktober 2016 dengan sampel 600 responden menggunakan multistage random sampling. Margin of error +/- 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden dipilih secara bertingkat, dengan wawancara tatap muka di 120 RT, di 60 kelurahan di 6 wilayah DKI Jakarta di Jakut, Jaksel, Jakpus, Jakbar, Jaktim, dan Kepulauan Seribu. Untuk menjamin distribusi sampel yang memadai, setiap kelurahan terpilih, dialokasikan 10 responden dari dua RT.

        ?Survei ini juga bertujuan untuk melihat arah suara pemilih di Pemilihan Gubernur pada bulan Februari 2017 mendatang,? terangnya.

        Nona mengungkapkan temuan menarik lainnya yang terlihat adalah ada sebanyak 84 persen masyarakat DKI sudah mengetahui Pilgub DKI 2017, sementara 15 persen belum mengetahui. Ini artinya sosialisasi Pilgub DKI sudah dilakukan dengan baik. Selanjutnya, 91,7 persen masyarakat akan berpartisipasi untuk memilih dalam Pilgub DKI mendatang.

        ?Ini artinya antusias partisipasi dan pengetahuan tentang Pilgub DKI berbanding lurus,? ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: