Brazil Pangkas Suku Bunga untuk Pertama Kalinya dalam Empat Tahun Terakhir
Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Brazil memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam empat tahun pada Rabu (19/10/2016), memilih menguranginya secara moderat 25 basis poin, untuk memulai siklus pelonggaran guna menarik ekonomi terbesar Amerika Latin itu dari resesi terburuk dalam lebih dari satu abad.
Sembilan anggota komite kebijakan moneter bank sentral Brazil, yang dikenal sebagai Copom, sepakat untuk memotong suku bunga acuan Selic menjadi 14 persen, dan mengindikasikan akan melanjutkannya dengan siklus pelonggaran "moderat dan bertahap".
Namun, bank mengatakan dalam pernyataannya pasca keputusan tersebut bahwa ia bisa memilih untuk pemangkasan lebih curam di waktu mendatang jika laju disinflasi mengalami akselerasi dan Kongres melanjutkannuya dengan persetujuan langkah-langkah penghematan.
"Besarnya pelonggaran moneter dan kemungkinan mempercepat lajunya akan bergantung pada faktor-faktor evolusi menguntungkan yang memungkinkan kepercayaan lebih besar pada pemenuhan target yang relevan untuk melaksanakan kebijakan moneter," kata bank sentral.
Suku bunga yang lebih rendah akan membantu Presiden Michel Temer dalam usahanya memperkuat pemulihan yang masih sulit dipahami dengan tingkat pengangguran tinggi serta semakin menipis harapan frustasi kegiatan industri dan jasa dari "rebound" pada tahun ini.
Untuk beberapa analis, bank sentral sedang mengisyaratkan siklus pemotongan suku bunga yang lebih lama dan lebih agresif yang mungkin segera terjadi.
"Kami percaya bahwa bank sentral akan memiliki elemen cukup untuk meningkatkan laju pelonggaran menjadi 50 basis poin pada pertemuan berikutnya, meskipun hari ini menyatakan kehati-hatiannya," ekonom Haitong yang berbasisi di Sao Paulo mengatakan dalam sebuah catatan penelitiannya.
Mayoritas analis memperkirakan penurunan suku bunga, dengan banyak dari mereka bertaruh pada langkah yang lebih agresif 50 basis poin.
Bank sentral Brazil telah mempertahankan suku bunga Selic stabil selama tahun lalu di salah satu tingkat tertinggi di antara kelompok negara industri G20.
Namun, pelambatan inflasi dan persetujuan awal proposal penghematan penting di Kongres memberi gubernur baru bank sentral Ilan Goldfajn cukup alasan untuk memotong biaya pinjaman.
Langkah ini bisa mengangkat semangat investor dalam perekonomian yang babak belur oleh pergolakan politik, yang menyebabkan pengusiran pendahulu Temer berhaluan kiri, Dilma Rousseff, pada awal tahun ini. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil