Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menyatakan akan memperketat pengawasan terhadap transaksi yang terjadi di pasar modal Indonesia. Hal tersebut dilakukan terkait dengan penurunan dalam yang terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Jadi gini, dalam keadaan sekarang, jangan sampai terjadi spekulasi besar-besaran yang bisa menjadikan cornering, orang short selling, orang jadi panik, karena itu pengawasan harus dilakukan supaya mengikuti peraturan yang ada," ujarnya di Jakarta, Senin (14/11/2016).
Meski mengetatkan pengawasan di pasar, tetapi Tito menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melakukan intervensi kepada pasar. Pasalnya, menurutnya, untuk jangka panjang intervensi hanya akan membuat kondisi pasar semakin memburuk.
"Jadi jangan lihat satu atau dua hari karena agak berat. Lihat satu siklus empat sampai lima hari baru kita lihat. Kita tetap sama aturan yang ada di pasar modal dan saya akan coba sekeras mungkin untuk tidak intervensi pasar karena long term akan lebih buruk kondisi pasar. Sampai saat ini tidak ada kebijaksanaan baru yang kita rubah," terangnya.
Seperti diketahui, IHSG sudah berhari-hari mengalami pelemahan. Dimulai pada hari Kamis (9/11/2016) lalu, hingga sesi pertama hari ini. IHSG pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini ditutup melemah 137.71 poin (2,63%) ke level 5,094.36.
Malahan, pada perjalanannya hinga mengakhiri sesi pertama, IHSG sempat anjlok hingga ke level 5,043.35. Di mana, level tertinggi ada di level 5,196,78. Sejak perdagangan hari ini IHSG masih nyaman berada di zona merah. Indeks pada hari ini dibuka di level 5,194.93, sehingga setelah pembukaan terjadi pelemahan sebesar 37,04 poin atau 0,71 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo