Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa mekanisme pengawasan internal di dalam Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) menjadi penting untuk menjaga integritas institusi tersebut.
"Dari dalam harus ada kemauan dan mekanisme untuk melakukan perubahan atau dalam istilah pidato politik Presiden Jokowi (Joko Widodo) adalah revolusi mental, dalam organisasi kita terjemahannya adalah perubahan untuk menjadi diri yang sesuai dengan nilai-nilai yang kita percaya," ujar Menkeu usai melantik dua pejabat eselon II Ditjen Pajak di Jakarta, Selasa (29/11/2016).
Salah satu pejabat yang dilantik Menkeu adalah Hari Gumelar yang semula menjabat Direktur Teknologi Informasi Perpajakan, kemudian dikukuhkan sebagai Direktur Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur (Kitsda).
Direktorat Kitsda yang dibentuk sejak 10 tahun lalu memiliki tugas dan fungsi dalam bidang pengawasan dan keseimbangan internal, serta mendisiplinkan sikap perilaku seluruh pegawai di lingkungan Ditjen Pajak.
Salah satu kendala dalam fungsi pengawasan, menurut Menkeu, yakni budaya solidaritas yang sering digunakan sebagai alasan untuk tidak menghormati fungsi masing-masing direktorat dan kemudian diwujudkan dalam bentuk yang salah yakni kompromi pada prinsip.
"Pertemanan dan solidaritas itu penting dan harus terus dijaga, tetapi wujudnya jangan di tempat yang salah. Kita harus menghormati fungsi masing-masing, termasuk memperkuat unit-unit yang kita ciptakan untuk mendisiplinkan kita," kata Sri Mulyani.
Menkeu menjelaskan bahwa Direktorat Kitsda sengaja diciptakan agar memiliki jarak yang sehat dengan rekan-rekannya sehingga bisa secara objektif mengawasi atau mengingatkan jika ada pihak yang melakukan kesalahan.
Menkeu berharap Direktur Kitsda yang baru dapat menjalankan tugas secara profesional dan berintegritas sehingga Ditjen Pajak memiliki mekanisme pengawasan yang kredibel.
"Pak Hari saya betul-betul mengharapkan anda melaksanakan tugas ini dengan sepenuh hati, komitmen tinggi, dan integritas yang tidak ditawar," ujar Sri Mulyani.
Direktur Kitsda Hari Gumelar mengatakan akan memperbaiki transformasi sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Ditjen Pajak untuk memperkuat komitmen integritas yang menjadi salah satu nilai institusi Kementerian Keuangan.
"Pendekatan kepada SDM harus lebih baik lagi, tidak harus ditakut-takuti tetapi dari dalam (dirinya) mereka mempunyai integritas profesional yang baik," kata Hari.
Hari menjelaskan bahwa transformasi Ditjen Pajak telah dimulai sejak 2002 saat dibangun dua KPP wajib pajak besar (Large Tax Office/LTO).
Meskipun mengakui bahwa masih ada sebagian pegawai pajak yang serakah, namun Hari menyatakan bahwa proses transformasi perpajakan telah mengalami kemajuan.
"Kalau ada yang 'greedy', ya sekian persen (orang) itu kita harus jaga betul agar jangan sampai mereka mencerminkan seakan Ditjen Pajak secara keseluruhan seperti itu," kata Hari. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: