Anggota DPD RI Dailami Firdaus menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan tarif dasar listrik merupakan kado pahit untuk masyarakat di awal tahun 2017. "Kado awal tahun pemerintah di tahun 2017 ini, sangatlah luar biasa. Dengan hadirnya kebijakan menaikkan harga BBM dan TDL. Dimana penaikan harga BBM mulai berlaku 5 Januari 2017 untuk semua jenis BBM dengan nilai kenaikan Rp 300/L.? Lalu kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) berlaku lebih dulu terhitung mulai per 1 Januari," kata Dailami di Jakarta, Jumat (6/1/2017).
Sebagai Anggota DPD RI asal Jakarta, Dailami sangat menyayangkan kebijakan ini dan meminta agar pemerintah membatalkan kenaikan tersebut. Dia melihat bahwa kenaikan tersebut justru hadir disaat yang sangat tidak tepat. Hal ini terlihat dari berbagai indikator ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang masih rendah.? "Rakyat masih sulit secara ekonomi, angka pengangguran justru makin tinggi, lapangan pekerjaan kurang dan ditambah dengan jumlah usia produktif selalu meningkat, belum lagi daya beli masyarakat masih rendah dan cenderung turun. Ditanbah apalagi kondisi politik yang masih memanas dibeberapa daerah," tegasnya.
"Untuk kenaikan TDL, ada penambahan golongan tarif baru, yaitu Rumah Tangga Mampu ( RTM ) dengan daya 900 VA. Namun harus diingat kategori mampu yang dimaksud pemerintah itu harus didasari dengan kondisi sebenarnya, jangan karena memakai daya 900 VA dianggap mampu semua!. Karena penguna atau pelangan dengan daya listrik 900 VA kurang lebihnya sekitar 18,9 juta pelangan. Jangan sampai justru ketika terjadi kenaikan TDL, akan berimbas pada munculnya Rumah Tangga Tidak Mampu Baru atau menurunkan nilai ekonomi dan daya beli suatu keluarga," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Sucipto
Tag Terkait: