Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        5 Sektor Ini Pengaruhi Perekonomian Sulsel

        5 Sektor Ini Pengaruhi Perekonomian Sulsel Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Makassar -

        Kondisi perekonomian Sulsel terus mengalami peningkatan. Hasil survei konsumen dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel pada November 2016 mencatat optimisme tersebut. Buktinya, Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) di Sulsel terdongkrak 3,17 poin menjadi 110,83. Terus bertumbuhnya perekonomian Sulsel didorong dan dipengaruhi oleh setidaknya lima sektor.

        Kepala Perwakilan BI Sulsel, Wiwiek Sisto Widayat, menyebut pihaknya terus mendorong sektor-sektor yang mampu mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi Sulsel. Lima sektor itu yakni sektor pertanian, perikanan dan kehutanan; sektor industri pengolahan; sektor pertambangan dan penggalian; sektor perdagangan besar dan kecil serta sektor konstruksi. "Kelima sektor itulah yang menjadi primadona," kata Wiwiek di Makassar, Sabtu, (7/1/2017).

        Menurut Wiwiek, kelima sektor yang menjadi primadona dan menjanjikan tersebut mesti terus disokong. Ia pun optimistis bila sektor tersebut didukung secara maksimal akan membuat akselerasi pertumbuhan ekonomi semakin cepat. "Kita memang mengupayakan (membantu) sektor-sektor yang memiliki kontribusi besar dan menyerap (banyak) tenaga kerja," tuturnya.

        Dukungan terhadap sektor primadona itu, menurut Wiwiek, bisa dilakukan dengan menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pihak perbankan di Sulsel. Toh, tren kinerja perbankan di Sulsel terus meningkat. Berdasarkan data Bank Indonesia, total aset perbankan Sulsel mencapai Rp124,5 triliun atau tumbuh 9,3 persen. Adapun, dana pihak ketiga (DPK) yang terhimpun sebesar Rp81,55 triliun.

        Penyaluran kredit yang disalurkan juga terus tumbuh. BI mencatat perbankan Sulsel telah menyalurkan kredit sebesar Rp102,93 triliun atau tumbuh 12,75 persen. Pertumbuhan kredit tertinggi dicatat oleh kredit investasi (14,65 persen), diikuti kredit konsumsi (12,67 persen), dan kredit modal kerja (11,90 persen).

        Bila ditelusuri secara sektoral, pertumbuhan kredit tertinggi tercatat pada industri pengolahan (43,75 persen), diikuti pertanian dan kehutanan (39,65 persen), serta perikanan (36,26 persen). Berdasarkan lokasi, penyaluran kredit tertinggi masih berpusat di ibukota provinsi, yakni Makassar sebesar 65,56 persen; disusul Parepare (5 persen); dan Palopo (3,35 persen).

        Selanjutnya, untuk pembiayaan perbankan syariah di Sulsel pada November 2016 tercatat Rp5,77 triliun atau mengalami kontraksi 0,15 persen. Wiwiek mengatakan pertumbuhan pembiayaan tertinggi perbankan syariah berasal dari pembiayaan konsumsi (3,11 persen) disusul modal kerja (1,58 persen).?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Yari Kurniawan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: