Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemkab Lebak Fasilitasi UMKM Peroleh KUR

        Pemkab Lebak Fasilitasi UMKM Peroleh KUR Kredit Foto: Vicky Fadil
        Warta Ekonomi, Lebak -

        Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, memfasilitasi pelaku usaha kecil dan menengah memperoleh dana kredit usaha rakyat yang disalurkan melalui perbankan yang tergabung Badan Usaha Milik Negara.

        "Kami mengarahkan semua pelaku UKM agar mengakses penguatan modal dengan dana KUR," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Babay Imroni di Lebak, Senin (6/2/2017).

        Selama ini, potensi pelaku UKM di Kabupaten Lebak relatif bagus hingga menyumbangkan pertumbuhan ekonomi juga menyerap lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

        Pemerintah daerah terus mendorong agar pelaku UKM tumbuh dan berkembang.

        Kehadiran UKM itu, kata dia, tentu sangat membantu program Bupati Iti Octavia yakni "Lebak Sejahtera".

        Mereka pelaku UKM juga difasilitasi pemasaran dengan membuka Plaza Komoditas tersebut.

        Saat ini, perkembangan UKM tahun ke tahun meningkat karena dorongan pemerintah daerah maupun perbankan.

        Pelaku UKM tercatat 49.686 unit usaha dan diantaranya produk mereka ekspor hingga Benua Eropa dan Amerika Serikat, seperti kerajinan bambu dan gula semut.

        Selama ini, pelaku UKM cukup terbantu melalui akses dana KUR yang disalurkan BRI, Bank Mandiri dan BNI.

        Mereka bergerak di berbagai bidang usaha antara lain kerajinan tangan, anyaman bambu dan makanan olahan tradisional.

        Sebagian besar pelaku UKM itu dengan investasi modal antara Rp5-500 juta. "Kami berharap dana KUR itu dapat meningkatkan volume usaha sehingga bisa menyerap tenaga kerja lokal," ujarnya.

        Menurut Babay, pihaknya terus membina untuk meningkatkan produksi maupun kualitas melalui pembinaan dan pelatihan manajemen, keuangan, diversifikasi produksi hingga jiwa kewirausahaan.

        Selain itu peningkatan sumber daya manusia (SDM) juga magang ke beberapa daerah untuk menambah kompetensi perajin tersebut.

        Pembinaan ini, kata dia, guna meningkatkan perkembangan usaha yang digelutinya.

        Pelaku UKM di Kabupaten Lebak itu beragam antara lain makanan dan minuman, seperti emping melinjo, kripik pisang, singkong, gula aren, pisang sale, jamur, tempe tahu, dan minuman jahe.

        Selain itu juga jenis kerajinan tangan, di antaranya tikar pandan, anyaman bambu, krey pelapah sawit, cindera mata, dinding bambu, peralatan rumah tangga, dan dompet.

        "Kami mengoptimalkan pembinaan ini guna melahirkan klaster-klaster usaha baru dan menjadikan andalan ekonomi masyarakat," katanya.

        Asset Recovery Manager BRI Cabang Rangkasbitung, I Gusti Ngurah Wira Surya Putra mengatakan pihaknya memberi kemudahan kepada pelaku UKM yang mengajukan penguatan modal melalui program KUR.

        Penyerapan dana KUR di Kabupaten Lebak relatif bagus, terbukti tahun 2016 untuk wilayah Rangkasbitung mencapai Rp135 miliar dengan debitur 8.972 nasabah.

        Ngurah Wira memperkirakan nilai penyerapan modal melalui Program KUR tahun 2017 lebih besar dibanding 2016.

        Untuk meningkatkan penyerapan dana KUR, pihaknya akan memberikan kemudahan-kemudahan dan tidak mempersulit pelaku UMKM dan koperasi yang mengakses penguatan modal itu.

        Para debitur tersebut cukup dengan foto copy kartu tanda penduduk (KTP) dan keterangan usaha yang dikeluarkan aparat kelurahan maupun desa.

        Selama mereka memenuhi persyaratan dan layak usaha, tentu diprioritaskan mendapat dana KUR untuk pengembangan UKM.

        Sebab, dana KUR merupakan program pemerintah guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. "Kami yakin melalui penyaluran dana KUR dipastikan usaha mereka mengalami kemajuan," ujar dia.

        Anwar (55), seorang pelaku UKM warga Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak mengaku dirinya menyambut psoitif kehadiran perbankan yang menyalurkan dana KUR karena cukup membantu dalam penguatan modal.

        Apalagi, saat iniu bunga dana KUR relatif kecil hingga tujuh persen sehingga tidak membebani pembyaran angusaran kredit tersebut.

        Kemungkinan dirinya akan mengajukan pinjaman dana KUR untuk meningkatkan volume usahanya berkembang.

        Ia mengaku setiap bulan produksi gula semut diekspor ke Australia antara 20-30 ton.

        Saat ini, permintaan gula semut di negara Kanguru itu cukup tinggi untuk memenuhi permintaan hotel, super market juga produksi aneka makanan di negara itu.

        Tingginya permintaan pasar ekpsor itu setelah mengikuti pameran produk gula semut Lebak di Belanda melalui sponsor perusahaan eksportir dari Jakarta.

        "Kami berharap dana KUR bisa membantu peningkatan produksi sehingga bisa memenuhi permintaan pasar domestik maupun mancanegara," katanya. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: