Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        OJK NTB Dorong Perbankan Masuk ke Sektor Pariwisata

        OJK NTB Dorong Perbankan Masuk ke Sektor Pariwisata Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Mataram -

        Otoritas Jasa Keuangan Nusa Tenggara Barat mendorong industri perbankan di wilayah kerjanya untuk menggarap potensi penyaluran kredit dan pembiayaan di sektor pariwisata yang terus berkembang.

        Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Barat (NTB) Yusri, di Mataram, Sabtu (4/3/2017), mengatakan proporsi kredit yang disalurkan oleh industri perbankan meningkat dari 2,95 persen pada 2015 menjadi 3,25 persen pada 2016.

        "Namun capaian proporsi kredit ke sektor pariwisata di NTB, masih relatif kecil dibandingkan dengan potensi yang dimiliki," katanya.

        Menurut dia, NTB memiliki potensi yang sangat besar dalam sektor pariwisata.

        Penghargaan yang diterima Pemerintah Provinsi NTB berupa The Best Halal Destination dan The Best Halal Honeymoon Destination di ajang World Halal Travel Award 2015, menjadi bukti pengakuan dunia terhadap pariwisata NTB, khususnya pariwisata syariah.

        NTB, lanjut Yusri, saat ini sedang mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di Kabupaten Lombok Tengah, dan rencana pembangunan pelabuhan Global Hub Bandar Kayangan, di Kabupaten Lombok Utara.

        "Ada juga beberapa proyek strategis lainnya di NTB, yang akan memberikan pengaruh signifikan terhadap perekonomian NTB," ujarnya.

        Menurut dia, potensi tersebut harus dapat didukung oleh industri jasa keuangan, khususnya perbankan dalam rangka membantu pemerintah dalam percepatan pembangunan pariwisata NTB.

        "Dalam setiap pertemuan, saya selalu mendorong industri keuangan agar bersinergi dan ikut berpartisipasi dalam mendukung proyek-proyek strategis di NTB," kata Yusri.

        Terkait dengan penyaluran kredit pada 2016, ia menyebutkan, nilainya mencapai Rp32,55 triliun atau tumbuh sebesar 29,98 persen dari tahun sebelumnya.

        Pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.

        Porsi kredit produktif di NTB pada 2016, juga mengalami peningkatan, yaitu dari 44,43 persen pada 2015 menjadi 50,91 persen. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: