Foxconn Tertarik Akuisisi Bisnis Chip Toshiba Senilai US$27 Miliar

Raksasa teknologi asal Taiwan, Foxconn, berminat untuk membeli bisnis chip Toshiba senilai US$27 miliar. Nilai potensi yang ditawarkan Foxconn tersebut jauh lebih tinggi dari perkiraan para analis yang menilai bisnis chip Toshiba sebesar US$18 miliar, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Selasa (11/4/2017).

Toshiba telah menempatkan sebagian atau seluruh bisnis chipnya yang berharga untuk dijual guna memulihkan kerugian akibat pengurangan nilai aset bisnis nuklirnya di AS yang mencapai miliaran dolar. Besarnya nilai penawaran dari Foxconn tersebut, akan memberikan tekanan pada pemerintah Jepang, yang memandang Toshiba sebagai aset nasional.

Perusahaan asal Jepang tersebut perlu mengumpulkan dana setelah anak usahanya di bidang pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir, Westinghouse Electric Co, mengajukan perlindungan kebangkrutan pada bulan lalu. Pailit dimaksudkan untuk menghindari kerugian lebih besar lagi terhadap sang induk usaha.

Permasalahan di Westinghouse tersebut membuat Toshiba berjuang dengan akumulasi utang, yang mana beberapa pihak memperingatkan hal itu mungkin akan mengancam perusahaan di masa depan. Toshiba sendiri telah memperingatkan bahwa kerugian bersih di tahun 2016 bisa melebihi 1 triliun yen (US$9 miliar), salah satu kerugian terbesar dalam sejarah perusahaan.

Toshiba adalah produsen chip terbesar kedua di dunia. Produk-produknya digunakan di pusat-pusat data dan barang-barang konsumsi di seluruh dunia, termasuk iPhone dan iPad. Penawaran dari Foxconn tersebut bukanlah yang pertama. Menurut laporan media, perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat Western Digital Corp dan Micron Technology Inc serta perusahaan asal Korea Selatan, SK Hynix Inc, juga telah mengajukan tawaran awal untuk bisnis chip Toshiba. Foxconn, yang merakit sebagian besar iPhone di dunia, mengakuisisi Sharp yang hampir mengalami kebangkrutan senilai US$3,5 miliar tahun lalu.