Bio Farma menerima kunjungan?Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam kunjungan ini, Bio Farma membeberkan proses produksi vaksin halal, sejarah vaksin, kesisteman, serta proses produksi secara umum.
Ketua MUI NTB Saiful Muslim mengatakan kunjungan ini merupakan tindak lanjut sosialisasi imunisasi di Mataram beberapa waktu lalu oleh Bio Farma dan Kementerian Kesehatan.
"Kami ingin mengetahui tentang sejarah vaksin, kesisteman, serta proses produksi secara umum. Selanjutnya akan kami sosialisasikan pada MUI di tingkat kabupatan dan kota di NTB," katanya kepada wartawan di Bandung,?belum lama ini.
Kunjungan tersebut diterima langsung Komisaris Bio Farma Ihsan Setiadi Latief. Menurutnya, Bio Farma sangat terbuka untuk menerima kunjungan dari MUI, sebelumnya juga pernah ada kunjungan dari MUI wilayah lain?seperti MUI Aceh, MUI Padang, MUI Cianjur, hingga MUI Kalimantan.
"Kami sudah berkomitmen pada kaidah keterbukaan informasi publik (KIP), kami harus transparan, apalagi di era sosial media, sebaran informasi beragam, apabila tidak tabayyun informasi yang didapat bisa salah. Oleh karena itu, informasi tentang vaksin ini harus bersumber langsung dari produsen vaksinnya," paparnya.
Ihsan menambahkan pihaknya juga telah membentuk tim halal internal, tim halal eksternal, dan tim advokasi imunisasi sesuai dengan Undang-Undang Jaminan Produk Halal yang berlaku.
"Hingga saat ini, produk yang sudah mendapatkan label halal adalah vaksin meningitis, produk lainnya masih dalam proses sertifikasi," ujarnya.
Sementara itu, MUI juga diajak untuk melihat langsung proses produksi vaksin dan mengunjungi bagian distribusi vaksin untuk melihat proses pengepakan vaksin dan mendapatkan penjelasan mengenai sistem rantai dingin vaksin.
"Proses ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan kualitas vaksin pada saat pengiriman hingga ke tempat tujuan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo