Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mau Investasi 500 Juta Dolar, Menperin Tunggu Realisasi Unilever

        Mau Investasi 500 Juta Dolar, Menperin Tunggu Realisasi Unilever Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menunggu realisasi dari komitmen investasi Grup Unilever yang menyatakan komitmen investasinya sebesar 500 juta dolar AS.

        "Pada 2016, Chief Supply Chain Officer Unilever Global Marc Engel telah menandatangani komitmen investasi sebesar 500 juta dolar AS untuk lima tahun mendatang," kata Airlangga di Jakarta, Selasa (6/6/2017).

        Airlangga menyampaikan hal itu usai menggelar pertemuan dengan Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. Hemant Bakshi di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (5/6). Politikus Golkar itu?menyebutkan, dalam pertemuan tersebut, Hemant menyampaikan perkembangan bisnis dan rencana investasi Unilever di Indonesia.

        Misalnya, pembangunan kantor pusat Unilever Indonesia seluas 50.000 meter persegi yang menerapkan konsep green office di kawasan BSD, Tangerang. "Unilever juga akan mendukung kebijakan pemerintah dalam pemerataan ekonomi, seperti pelaksanaan program kemitraan dengan 9.000 petani kedelai hitam sebagai pemasok bahan baku untuk Kecap Bango," ujarnya.

        Kemudian, program pengembangan budi daya kelapa kerdil untuk mengembangkan industri gula kelapa guna memenuhi kebutuhan bahan baku Kecap Bango yang mencapai 100.000 ton per tahun. Unilever akan menjalankan program digitalisasi untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional di tengah menghadapi persaingan dengan pasar modern.

        Selanjutnya, Unilever akan turut mendorong pengembangan sumber daya manusia di Indonesia melalui program praktik kerja dan pemagangan nasional. "Investasi industri berbasis konsumsi itu masih menarik di Indonesia karena pertumbuhannya bagus," tutur Airlangga.

        Bahkan, menurutnya, pertumbuhan industri manufaktur nasional merupakan kontribusi besar dari sektor-setor industri berbasis produk konsumsi yang hingga saat ini kinerjanya terus tumbuh dan berkembang secara positif. Hal senada disampaikan Hemant, yang meyakini pasar Indonesia masih akan tumbuh dalam jangka panjang karena didukung dengan populasi penduduk yang sangat besar.

        "Pasarnya masih menjanjikan, kami telah menjadi salah satu perusahaan fast moving consumer goods terdepan di pasar Indonesia," ungkapnya.

        Unilever Indonesia memiliki 39 brand yang terbagi dalam empat kategori, yakni personal care, home care, food dan refreshment. Perusahaan yang beroperasi sejak tahun 1933 ini telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 6.800 orang.

        Sebanyak 99 persen produk Unilever Indonesia diproduksi di dalam negeri. Perusahaan tersebut juga memiliki sembilan pabrik yang berada di Cikarang dan Rungkut, Surabaya. Pada tahun 2016, seluruh pabrik Unilever Indonesia telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

        Total nilai ekspor Unilever pada tahun 2016 mencapai Rp 2,2 triliun dengan produk kosmetik mencapai 67 persen atau senilai Rp1,5 triliun. Negara tujuan ekspor Unilever antara lain Jepang, ASEAN, Australia, Afrika Selatan, Amerika Latin, Amerika Tengah, UAE, New Zealand, Hongkong, India, dan Belanda. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: