- Home
- /
- EkBis
- /
- Transportasi
Lonjakan Penumpang di Pelabuhan Makassar Diprediksi Tembus 114 Ribu Orang
Direktur Operasi dan Komersial PT Pelindo IV Alif Abadi memprediksi trafik penumpang di Pelabuhan Makassar meningkat 3-5 persen saat arus mudik Lebaran 2017. Puncak arus mudik diperkirakan berlangsung pada H-3 atau H-2 Idul Fitri.
"Proyeksi kami kenaikan berkisar 3-5 persen. Tahun lalu hingga H-3 tercatat penumpang naik dan turun mencapai 107.909 orang. Adapun tahun ini, jumlah penumpang mudik diprediksi bisa menembus 114.384 orang," kata Alif di kantornya, belum lama ini.
Prediksi melonjaknya lalu lintas penumpang saat arus mudik tidak lepas lantaran cukup banyaknya warga Sulsel yang merantau. Begitu pula dengan warga pendatang di Sulsel yang berasal dari Jawa, NTB, dan NTT. Pertimbangan lain, Alif mengatakan dari waktu ke waktu, jumlah rute pelayaran yang dilayani untuk angkutan laut semakin banyak.
"Mobilitas penumpang itu naik dan turun, tapi untuk arus mudik diperkirakan naik merujuk hasil koordinasi dengan otoritas Pelabuhan Makassar," jelas dia.
Menurut Alif, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pihaknya mempersiapkan diri jauh hari. Persiapan meliputi peningkatan fasilitas terminal dan embarkasi/debarkasi penumpang. Pelindo IV telah melakukan renovasi terminal penumpang dengan memasang garbarata atau jembatan penghubung dari ruang tunggu ke pintu masuk kapal. Alif menyebut juga disiapkan travelator, connecting bridge, ruang kesehatan, dan akses wi-fi di terminal yang berkapasitas sekitar 4.000 penumpang.
Dari sisi pengamanan, Pelindo IV telah memasang puluhan kamera pengawas alias CCTV di sejumlah area Pelabuhan Makassar di antaranya yakni sembilan kamera pengawas di sisi dermaga, 18 kamera pengawas di terminal penumpang, dan 16 kamera pengawas di area PK5. Untuk memastikan keamanan di Pelabuhan Makassar, pihaknya juga memastikan menambah personel keamanan. Mulai dari sekuriti Pelindo IV, Polres Pelabuhan Makassar, Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai serta TNI Angkatan Laut.
"Bahkan, kami juga melibatkan unit K-9 (anjing pelacak) Polda Sulsel. Kami juga melengkapi perlengkapan keamanan, seperti metal detector," ucap Alif.
Demi kenyamanan penumpang, Alif mengimbuhkan pihaknya telah menata PK5. Dipastikannya tidak akan ada pedagang asongan yang berkeliaran di area dermaga dan terminal penumpang. Pihaknya juga memperketat keamanan di terminal penumpang dengan tidak membiarkan penumpang bertumpuk di ruang tunggu terminal.
"Hanya penumpang yang akan berangkat saja yang dipersilakan masuk ke ruang tunggu," tegas dia.
Lonjakan arus mudik di Pelabuhan Makassar tercatat sudah mulai terjadi pada H-20. Karena itu, bersama instansi terkait lainnya, posko angkutan laut Lebaran dibangun lebih awal yakni 10 Juni-11 Juli mendatang. Merujuk data Otoritas Pelabuhan Makassar, Alif menyebut total kapal yang siap melayani arus mudik mencapai 23 armada. Rinciannya 16 kapal milik Pelni dan tujuh kapal milik swasta.
"Di Pelabuhan Makassar memang tidak hanya kapal Pelni, tapi ada kapal swasta seperti Darma Lautan Nusantara dan Prima Vista," sebut Alif.
Di tempat terpisah, General Manager Pelni Makassar, Edward Tobing, mengungkapkan puncak arus mudik di Pelabuhan Makassar mulai memperlihatkan peningkatan pada H-7 Lebaran. Disebutnya trafik tertinggi penumpang melalui jalur laut tentunnya berbeda dengan moda transportasi darat dan udara. Kecenderungan penumpang kapal lebih awal berangkat mengingat estimasi waktu perjalanan yang cukup panjang.
"Biasanya sih puncaknya mulai H-7 Lebaran," tuturnya.
Disinggung soal armada kapal Pelni, Edward menyebut hanya menyiapkan sekitar 15 kapal. Perusahaan pelat merah di bidang pelayaran tersebut tidak bisa menambah armada seenaknya lantaran lonjakan penumpang jalur laut tidak hanya terjadi di Makassar.
"Semua daerah pasti juga membutuhkan. Tidak gampang itu tambah kapal, apalagi saat musim mudik. Kami siapkan 15 kapal, termasuk ada satu kapal jetliner," pungkas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo