Gubernur Sulteng Bagikan Kartu Sejahtera ke 3.132 Petani

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola meluncurkan Kartu Petani Sejahtera (KPS) kepada 3.132 petani di Kabupaten Banggai, bertepatan dengan hari jadi ke-57 tahun Banggai, Sabtu.

Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Provinsi Sulawesi Tengah Ridwan Mumu mengatakan program tersebut merupakan inisiasi dari Bupati dan Wakil Bupati Banggai Erwin Yatim/Mustar Labolo yang pernah dijanjikan kepada petani di daerah itu saat menjadi calon bupati/wakil bupati.

"Itu janji politik saat kampanye pemilihan bupati. Program ini juga sudah masuk dalam RPJMD Kabupaten Banggai 2016-2021," katanya yang dihubungi dari Palu, Sabtu petang (8/7/2017).

Program tersebut kini direalisasikan dengan menggandeng BRI dan BNI. Saat ini kartu petani sudah dicetak dan diserahkan sebanyak 3.132 kartu dari rencana sebanyak 49.225 petani di Banggai.

"Kartu ini merupakan database?petani yang menjadi dasar kebijakan pemerintah Kabupaten Banggai pada bidang pertanian," katanya.

Ridwan mengatakan Gubernur Longki Djanggola bangga dengan program KPS tersebut karena sejak awal gubernur juga berharap agar petani di Sulawesi Tengah sejahtera sehingga diperlukan program strategis untuk mewujudkan harapan tersebut. Menurut Ridwan Gubernur berharap seluruh kabupaten/kota di provinsi itu dapat memberikan KPS kepada masyarakat petani di daerahnya masing-masing.

Gubernur bahkan meminta kepada Kadis Pertanian dan Holtikultura Sulawesi Tengah agar belajar ke Jawa Tengah terhadap pelaksanaan program KPS karena program tersebut juga bagian dari janji politik gubernur.

"Tolong Ibu Kadis Pertanian, jangan malu belajar kepada daerah lain," kata Ridwan menirukan gubernur.

Sementara itu Bupati Banggai Erwin Yatim mengatakan salah satu program strategis pemerintah daerah setempat yakni penguatan sektor pertanian. Program KPS kata dia, adalah salah satu kegiatan untuk mendukung petani. Dia mengakui program tersebut dicontoh dari Provinsi Jawa Tengah yang telah berhasil melaksanakan program KPS.

Selanjutnya kata Erwin, program tersebut akan diintegrasikan dengan asuransi petani dengan dukungan anggaran dari APBD Banggai 2018. (CP/Ant)