Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Eks Mentan Anton Apriyantono Umumkan Pendirian Dewan Kopi Indonesia

        Eks Mentan Anton Apriyantono Umumkan Pendirian Dewan Kopi Indonesia Kredit Foto: Dewan Kopi Indonesia
        Warta Ekonomi, Tangerang Selatan -

        Mantan Menteri Pertanian Anton Apriyantono mengumumkan pendirian Dewan Kopi Indonesia (Dekopi). Pembentukan Dekopi itu dilandasi tujuan untuk makin mempopularkan kopi sebagai komoditas unggulan Indonesia dan memajukan industri perkopian.

        "Dekopi hadir diharapkan untuk memajukan perkopian Indonesia. Ingin mengembalikan kejayaan kopi nasional dengan menyatukan para stakeholder dan pemerintah. Kopi kita terkenal di mana-mana, tetapi banyak orang Indonesia yang masih mengkonsumsi kopi rendah, ada pula kopi impor," ujar Anton saat berbicara dalam konferensi pers di Serpong, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu.?

        Anton mengakui, pembentukan Dekopi ini termasuk teralambat jika dibanding dengan dewan sejenis untuk komoditas perkebunan lainnya, seperti sawit, atsiri, dan teh. Selain itu, urusan mendesaknya pendirian Dekopi juga karena produksi kopi Indonesia masih di bawah Brazil dan Vietnam.

        Anton yang tercatat pernah menjabat Menteri Pertanian era kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu menuturkan Kepengurusan DPP Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) akan segera diumumkan dalam waktu dekat setelah sebelumnya dideklarasikan di Yogyakarta pada 9 Desember 2017.

        Deklarasi sebelumnya telah dilakukan sejumlah organisasi kopi dan tokoh-tokoh perkopian Indonesia.

        Kemudian, sebagai tindak lanjut diadakan rapat para stakeholder kopi pada 22 Januari 2018 di Ditjen Perkebunan yang mengesahkan AD/ART serta membentuk Tim Formatur Dekopi. Tim itu sendiri menunjuk Anton Apriyantono sebagai formatur Ketua Umum DPP Dekopi.

        "Dekopi telah dideklarasikan dan formatur akan diumumkan. Saya sudah ditunjuk jadi ketua umumnya," ujar Anton.

        Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu juga mengatakan akan mengumumkan kepengurusan DPP Dekopi 11 Maret 2018 mendatang bertepatan dengan Pameran dan Ekspo Kopi Nusantara yang akan diselenggarakan pada 9-11 Maret 2018 di Intermark Convention Hall, Serpong.

        Selain mengumkan pendirian organisasi dan meresmikan kepengurusan, Dekopi juga akan mencanangkan Hari Kopi Nasional.

        "Agar masyarakat lebih tahu kopi kita. Kopi kita dikenal di mana-mana di sejumlah negara lain, tapi masyarakat kita tidak banyak yang tahu. Malah tahunya kopi impor. Betapa kayanya kopi kita dan dikenal dunia. Kenapa kita kurang apresiasi?" kata dia.

        Untuk itu, nantinya akan diusulkan pula 11 Maret sebagai Hari Kopi Nasional sebagai penanda bangkitnya kopi Indonesia.

        Dengan pencanangan Hari Kopi Nasional itu, Dekopi ingin kopi menjadi salah satu komoditi yang mampu memberikan kesejahteraan bagi pelakunya. Dekopi juga akan usulkan kepada pemerintah 11 Maret menjadi hari kopi nasional.

        Di Dekopi berkumpul Coffee Love Indonesia (CLI), Asosiasi Petani Kopi, Asosiaai Kopi Luwak, Asosiasi Kedai Kopi, dan para pihak yang berkaitan dengan kopi. Dekopi juga akan mengundang kafe-kafe kopi di Indonesia untuk turut berperan dalam pameran kopi nanti.

        Pada kesempatan itu, Jamil Musanif, formatur Sekretaris Jenderal Dekopi menuturkan tingkat konsumsi kopi masyarakat Indonesia terhadap kopi masih terbilang rendah jika dibanding negara lain.

        "Konsumsi masyarakat kita berkisaran 4 kg per tahun. Sementara di Jepang dan negara-negara Eropa mencapai 5 kg per tahun. Bahkan, ada negara yang sampai 11 kg per kapita," tutur Jamil.

        Jamil berharap dengan pendirian Dekopi, konsumsi masyarakat bisa meningkat dan bisa menyejahterakan para pelaku industri perkopian dari hulu hingga hilir.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ning Rahayu
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: