Memasukkan unsur tradisional dalam fashion masa kini menjadi upaya para desainer untuk tetap melibatkan budaya nusantara di era modern. Namun, penyajian desain mode untuk kaum muda tetap harus terkesan modern dan muda. Untuk itu, Bateeq memproduksi pakaian batik siap pakai yang mengkhususkan pada pasar anak muda.
CEO Bateeq,?Michelle Tjokrosaputro, menuturkan?awalnya tidak menyukai batik, kini justru semangat membuat batik yang bisa menarik kaum muda.?
"Salah satu yang spesial dari Indonesia itu kain batik. Tapi, dulu saya menilai pakai batik kesannya tua atau seperti ibu hamil. Padahal kalau ingin lebih mode, ya, bisa dibuat seperti itu. Untuk anak muda, mereka sukanya yang enggak ribet atau ramai motifnya," tutur?Michelle.
Tanpa meninggalkan filosofi batik, Bateeq, kini dikenal sebagai brand batik yang edgy, berenergi, dan berani. Unsur kenyamanan juga menjadi satu hal yang menjadi perhatian utama koleksi busana Bateeq.
"Apalagi, khusus perempuan zaman sekarang lebih aktif daripada zaman dulu. Mereka butuh pakaian yang nyaman, cutting-nya pas dan look-nya oke," ujarnya.
Pada koleksi terbarunya yang ia pamerkan di ajang Plaza Indonesia Fashion Week beberapa waktu lalu, Michelle mengambil tema "Kelir" dengan inspirasi yang berasal dari wayang.
"Makna kelir sendiri bisa berarti warna atau juga sebutan untuk layar yang dipakai saat pertunjukan wayang. Makanya untuk koleksi ini, kami bermain-main dengan wayang," katanya.
Michelle mengaku siluet wayang yang ia tampilkan dalam bentuk bayangan itu juga merupakan potret dari kondisi sosial masyarakat saat ini.
"Kita melihat banyak perdebatan politik, kadang sulit untuk ngomong apa adanya lagi. Jadi, kami memakai story dari wayang untuk memberikan pesan atau makna tersembunyi," paparnya.
Menurut Michelle, motif tersebut menonjolkan keharmonisan, persaudaraan, dan kedamaian. Koleksi Kelir ini dibuat dalam 60 look dan sekitar 15 di antaranya sudah ditampilkan dalam peragaan busana di Korea Selatan pada pertengahan Maret 2018 lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Ratih Rahayu