Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        GGF Ramaikan Produk Pangan Sehat Lewat Bakso Bonanza

        GGF Ramaikan Produk Pangan Sehat Lewat Bakso Bonanza Kredit Foto: Ning Rahayu
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dengan keinginan untuk berkontribusi mengembalikan konsumsi bakso sapi sehat, perusahaan pangan Great Giant Foods meluncurkan produk terbarunya, yaitu Bonanza Beef Bakso dan turut meramaikan pasar dengan produk bakso sapi bebas formalin.?

        Great Giant Foods merupakan grup di bawah naungan Gunung Sewu yang bergerak di bidang perkebunan, peternakan,?serta pengolahan buah-buahan dan animal protein. Dengan menerapkan sustainable integrated farming and production, GGF memiliki visi untuk dapat memberikan alternatif produk terbaik konsumen dari aspek food safety, food traceability, dan reliable source.

        New product launching dilakukan menjelang bulan Ramadan dengan harapan Bonanza Beef Bakso dapat menjadi alternatif menu sahur, menu buka puasa, dan menu Lebaran, karena mengandung protein berasal dari daging bakso.

        Bakso sapi yang mengandung 84% daging sapi (100% daging sapi, tidak mengandung daging tambahan lain), tanpa menggunakan pengawet, diproses secara halal dan aman.

        "Kami ingin memberikan konsumen, alternatif bakso makanan yang mudah untuk dimasak sendiri dan disajikan secara segar dari bakso murni daging sapi, tanpa tambahan-tambahan zat pengawet, karena masyarakat Indonesia berhak mendapatkan pilihan makanan yang baik dan berkualitas," papar Dayu Ariasintawati, Managing Director PT Great Giant Livestock (GGL) di Jakarta, Rabu (9/5/2018).

        Sementara itu, Emilia E. Achmadi selaku Ahli Gizi mengemukakan bahwa saat ini kebutuhan nutrisi yang berasal dari daging sapi bagi masyarakat Indonesia masih tinggi. Sebab berdasarkan keterangan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukito, tahun 2017, konsumsi daging sapi Indonesia masih cukup rendah yakni 2,9 kg/kapita/tahun. Salah satu penyebabnya adalah banyak kekhawatiran terkait isu pencampuran daging sapi dan juga penggunaan bahan pengawet. Emilia juga mengharapkan, konsumen harus pintar dalam memilih produk yang dikonsumsi.?

        Isyu tersebut juga menyebabkan banyak pengusaha bakso harus mengalami penurunan omzet. Karena masyarakat kini dinilai cerdas dalam memilih makanan yang dikonsumsinya.?

        "Kami ingin mengajak kita semua untuk terus meningkatkan kualitas produk dalam negeri. Kami percaya bahwa dengan meningkatkan kualitas produk domestik, maka kedepan, kita pun dapat turut memberikan kontribusi positif bagi Indonesia. Tujuan kami mengeluarkan produk bakso, adalah untuk mengembalikan tradisi makan bakso yakni yang dapat dikonsumsi secara sehat dan aman, tanpa harus khawatir dari mana sumber daging sapinya," ujarnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ning Rahayu
        Editor: Ratih Rahayu

        Bagikan Artikel:

        Berita Terkait