Pengusaha Asal Jepang Siap Saingi SpaceX

Interstellar Technologies Inc, perusahaan besutan mantan pengusaha internet Jepang bernama Takafumi Horie, siap meluncurkan roket suborbital pada musim semi (September) mendatang. Meski hanya memiliki karyawan sekitar 14 orang dan modal 92 juta yen (US$850 ribu), perusahaan siap mengikuti jejak?SpaceX, perusahaan milik Elon Musk, yang lebih dulu melakukan uji coba peluncuran roket di AS.

Perusahaan telah menghabiskan ratusan juta yen untuk membangun assembly plant dan launch site di Pantai Timur Hokkaido. Perusahaan ingin meluncurkan roket komersial?yang lebih terjangkau, tidak lebih dari 50 juta yen untuk roket suborbital dan 500 juta yen untuk roket orbital. Dengan meluncurkan roket terjangkau ini, mimpinya, perusahaan bisa menjalankan bisnis wisata ruang angkasa, penerbangan komersial antarplanet, serta mengeksplorasi asteroid untuk mineral.

Seperti pengusaha industri aerospace lainnya (Elon Musk, Jeff Bezos, Peter Beck, dan Richard Branson), Horie ingin mematahkan dominasi atau monopoli pemerintah di industri ini. Menurut ramalan perusahaan riset AS, SpaceWorks Enterprises, pada 2022 nanti akan ada 300?400 roket kecil meluncur setiap tahunnya, naik dari 101 pada 2016. Horie sendiri pernah bertemu dengan Elon Musk di tahun 2004 ketika Musk membangun roket pertamanya, Falcon 1.

Sebelumnya pada Juli 2017 lalu, Interstellar melakukan uji coba peluncurkan roket pertamanya yang diberi nama Momo. Dalam penerbangan perdana, Momo yang memiliki tinggi 10 meter berhasil lepas landas, tetapi gagal mencapai ketinggian target 100 km dan jatuh ke laut. Padahal, Momo sempat mencapai ketinggian sekitar 20 km sebelum tim di lapangan kehilangan kontak dan memutuskan untuk mematikan mesin di detik ke-66.?