Putri kedua Presiden Keempat RI almarhum Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid akan mengumumkan dukungan politiknya dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 pada Rabu (26/9).
"Rabu besok saya akan sampaikan sikap politik, akan diumumkan di Kantor PKB Gus Dur di Kalibata," kata Yenny Wahid saat ditemui usai acara survei LSI, di Jakarta, Senin (24/9/2018).
Dia mengatakan dirinya akan menentukan pilihan politiknya karena bagian dari ikhtiar dalam upaya menyalurkan aspirasi politik dari banyak kader Gus Dur sehingga akan ditentukan dua hari mendatang.
Menurut dia, sikap politik tersebut bukan sikap keluarga Gus Dur karena ibundanya yaitu Sinta Nuriyah Wahid akan bersikap netral dalam Pilpres 2019.
"Ibu saya netral, namun kami semua dalam keluarga sudah sepakat bahwa pilihan politik diserahkan kepada saya," ujarnya.
Yenny mengatakan dirinya sudah bertemu dengan dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, membicarakan visi-misi dan program yang akan dijalankan kedua pasangan calon lima tahun kedepan.
Menurut dia, dirinya secara rasional mengkaji dan melihat visi-misi paslon capres-cawapres serta secara spiritual dirinya istikharah dengan meminta pendapat sembilan kiai dan ulama, yang hasilnya akan diumumkan dua hari mendatang.
"Saya tidak pernah mendasari sikap politik dari orang-perorang atau pribadi. Namun, atas dasar kepentingan bangsa yang bisa diraih oleh kepemimpinan salah satu pasangan calon," ujarnya.
Dia mengatakan Gusdurian sebagai sebuah jaringan memang tidak berpolitik, namun Gusdurian yang berpolitik maka mengacunya pada sikap politik yang akan diumumkannya.
Menurut dia Gusdurian yang berpolitik antara lain Barikade Gus Dur, Gerakan Kebangkitan Nusantara (Gatara), Jaringan Perempuan Nusantara, Forum Silaturahim Santri Nusantara, Forum Kiai Kampung Nusantara, dan Forum Alumni Timur Tengah.
"Jadi ini banyak sekali yang bergabung kepada kami, konsorsium besar yang namanya kader Gus Dur ini besar sekali," ucapnya.
Yenny menegaskan ketika dirinya memutuskan aktif dalam politik maka posisinya di The Wahid Foundation akan non-aktif karena organisasi tersebut tidak berafiliasi pada poros politik tertentu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: